Accidentally In Love⚠ | END [REVISI]

Chapter 13

Pagi ini rasanya sangat berbeda dari biasanya, cuaca tidak terlalu panas namun rasanya sangat sejuk untuk melakukan hal yang baru, kali ini aku akan menunjukkan sesuatu yang bahkan tidak pernah kutunjukkan ke banyak orang, bahkan momen seperti ini yang ku inginkan sejak dulu, menari sambil bernyanyi diatas panggung yang besar dan di lihat banyak orang

Aku pun sudah bersiap-siap untuk berangkat kesekolah, namun aku melupakan sesuatu bahwa kemarin pil obatku jatuh akibat kelalaianku yang membiarkan Jennie masuk ke kamarku dan sekarang aku membutuhkan pil obat itu agar rasa sakit ku bisa berkurang

"Yaampun aku baru ingat tadi malam aku lupa kasih tau eomma kalau hari ini akan ada pensi disekolah" Aku pun pergi mencari eomma ku ke seluruh ruangan

"Yerin kok masih dirumah bukannya ini udah terlambat"

"Eomma hari ini ada acara pensi di sekolah semua orang tua murid diundang untuk menyaksikan penampilan dari semua siswa yang ikut acara, termaksud aku juga akan ikut acara pensi kali ini"

"Kamu ikut acara pensi juga?"

"Iya eomma aku diajak oleh temanku untuk menampilkan dance sambil bernyanyi, aku harap eomma bisa datang ke sekolah"

"Yerin bukankah eomma sudah pernah memperingatkan kamu untuk tidak terlalu lelah, kenapa gak ngomong sama eomma kalau kamu ikut acara seperti itu? Dan dimana pil obat mu dari kemarin kamu gak ada minum obat kan, tadi setelah menyiapkan seragam sekolah mu eomma tidak melihat pil obat mu diatas meja, kamu bisa menyembunyikan rasa sakit dihadapan teman sekolah mu tapi tidak dengan eomma, karena eomma tau sekarang kamu merasakan kesakitan"

"Hikss,,, hikss eomma kumohon kali ini aja biarin Yerin ikut pensi sekolah" Aku pun menangis didepan ibuku

"Berhentilah menangis didepan eomma, kamu kan tau kalau eomma gak bisa lihat kamu nangis seperti ini, tapi tetap eomma tidak bisa membiarkan kamu ikut pensi itu, lihatlah wajahmu begitu pucat dan tubuhmu saja terlihat begitu lemah, eomma tidak tega melihat kamu yang terus menerus merasakan kesakitan Yerin, eomma ingin minggu depan kamu ikut eomma tinggal diluar negeri, kamu ingat kan kamu harus cuci darah lagi dalam sebulan ini, eomma sudah bekerja keras untuk bisa menyembuhkan penyakit kamu Yerin" Ucapnya lalu memelukku dengan erat yang membuat ku semakin menangis

"Hikss,,, hikss,,, aku mengira eomma selalu sibuk bekerja tanpa memperhatikan ku, selama ini aku salah sangka terhadap eomma, setiap saat aku selalu merasa menjadi anak yang tidak diinginkan oleh eomma, aku selalu menyusahkan eomma yang harus bekerja demi kesembuhan ku, kalian semua melarang ku untuk tidak keluar rumah dan melarang ku melakukan hal-hal berat kepadaku hanya untuk kebaikan ku, tapi aku selalu membuat kalian semua khawatir tentang keadaan ku, kenapa dari dulu aku tidak berfikiran seperti itu? Aku selalu membentak mu ketika eomma melarang apa yang ingin kulakukan, aku benar-benar menyesal telah lahir didunia ini eomma, karena aku lahir hanya akan memberikan duka kepada kalian semua, itu sangat menyakitkan untuk eomma pastinya, hikss,,, hiksss,,, hiksss jeongmal mianhae eomma, mianhae hikss" Aku pun menangis dengan histeris dipelukan ibuku

"Hikss eomma tidak pernah merasa menyesal karena melahirkan mu kedunia ini, bagi eomma kamu dan Eunha adalah anak yang terbaik eomma, kamu sama sekali tidak pernah menyusahkan eomma bahkan eomma sangat ingin kamu sembuh dari semua rasa sakit yang sudah lama kamu sembunyikan dari semua orang, namun apa yang kamu sembunyikan dari temanmu cepat atau lambat pasti akan ketahuan juga, eomma tidak akan pernah membiarkan kamu meninggalkan kami semua disini, eomma akan terus pegang tangan kamu walaupun kamu mengalami kesulitan dalam hidupmu Yerin, rasa sayang eomma ke kamu sangat besar begitupun adik kamu Eunha yang tidak akan tega melihatmu yang sakit seperti ini"

"Hikss,,,hikss,,, hikss,,, aku sudah membuat kalian semua cemas dan khawatir tapi sekali lagi aku ingin tampil eomma, walaupun nantinya aku akan terbaring lemah setidaknya keinginan ku yang ingin bernyanyi diatas panggung besar dan disaksikan banyak orang itu bisa terwujud"