.
Perkenalkan, nama saya Min Yoongi. Katanya, saya adalah laki-laki yang pemarah, kaku, tidak banyak bicara, juga sedikit sombong karena tidak mau bertegur sapa dengan orang-orang. Mungkin memang seperti itu kebenarannya, namun siapa sangka jika ada seseorang yang memberikan penilaian paling berbeda dari yang lain. Dia menganggap jika ini adalah bentuk dari saya yang sedang menyimpan cadangan energi sehingga saya tidak banyak berinteraksi dengan sesama. Lucu ya?
Park Jimin, namun saya memberi nama pada kontaknya sebagai "My Beloved Pluviophile." Dia lelaki yang periang, penuh kasih sayang, dan saya banyak menemukan dirinya yang berbeda dengan yang lain. Maka dari itu saya sangat menyayangi lelaki manis pecinta hujan itu.
.
Saya tidak pernah menganggap Jimin sebagai seseorang yang memiliki gangguan psikologis karena kecintaannya pada hujan dan apapun yang berhubungan dengan itu. Jika Jimin akan merasa tenang saat hujan turun, maka saya tidak ada hak untuk melarangnya.
Jika kebanyakan orang akan mencari tempat berteduh saat hujan turun, maka Jimin akan sangat dengan senang hati langsung melompat ke tengah hujan tanpa memerdulikan apapun karna saya yakin saat itulah dia merasa mencintai dan sangat membutuhkan hujan untuk ketenangannya.
.
"Ada saya, Mi. Kamu bisa datang ke saya saat gelisah dan butuh ketenangan. Saya dan pelukan yang saya berikan bisa membuatmu nyaman, saya janji." Kata saya.
.
"Itu beda, Gi. Aku udah terlalu mencintai hujan dan aromanya."
.
"Lalu apa berarti rasa cintamu ke saya tidak sebesar cintamu ke hujan?"
.
Jimin memandang saya, mengalihkan tatapannya dari rintik hujan di depannya itu. "Itu berbeda, kamu harusnya tau, kita udah pernah bahas ini."
.
Jimin kembali berujar. "Coba sesekali ulurin tangan kamu, biarkan air hujan jatuh di tangan pekerja kerasmu. Lalu pejamkan mata dan hirup aroma hujan. Bagaimana?"
.
Saya mengikuti semua instruksi Jimin, mencoba melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.
.
Menenangkan, menyejukkan, dan saya merasa ada sesuatu yang merengkuh jiwa saya.
.
"Petrikor itu enak, kan? Menenangkan."
.
"Petrikor?" Saya membuka mata dan menatap Jimin, mencoba bertanya akan kebingungan saya dengan istilah asing yang Jimin utarakan.
.
Reina tersenyum manis sekali sebelum menjawab, "Aroma yang dihasilkan saat hujan jatuh ke tanah."
.
Saya mengangguk, "Kenapa kamu suka aroma hujan, Mi? Bukankan aroma tubuh saya sudah lebih dari cukup menenangkan?"
.
"Gausah gombal, Gi. Nggak lucu." Jawab Jimin sembari tertawa. Padahal saya tidak ada niat seperti itu, haha.
Jimin lalu melanjutkan untuk menjawab pertanyaan saya, "Beberapa ilmuan itu percaya kalo manusia menyukai bau hujan ya karena nenek moyang kita sering bergantung pada musim hujan untuk bertahan hidup."
.
"Oh ya?"
.
"Yoongi tahu?" Saya menjawab, "Apa?" Lalu Jimin melanjutkan, "Petrikor ini asalnya dari minyak yang dikeluarkan oleh tumbuhan tertentu saat cuaca kering, lalu akan diserap oleh tanah dan batuan."
.
"Lalu?"
.
"Ketika turun hujan, minyak tersebut bakal dilepasin ke udara bersama senyawa lain yaitu geosmin, produk sampingan metabolisme aktinobakteri, yang dikeluarkan oleh tanah yang basah dan menghasilkan bau yang unik."
.
"Saya tidak paham, Mi. Tapi saya mengerti maksudmu."
.
Jimin tersenyum, dia lalu berkata. "Mama dulu suka hujan, Gi. Setiap hujan turun, mama selalu keluar buat hirup aromanya. Katanya, dulu mama ngidam petrikor. Hobinya main-main sama hujan, bahkan diwaktu terakhir mama, dia lagi asik main sama hujan."
.
Pedih, saya ikut merasakan sakitnya saat Jimin menceritakan itu. Hati saya lalu memberikan sinyal pada otak untuk diteruskan pada mata yang membuat saya menatap Jimin dengan tulus, dia juga begitu. Lalu saya berkata. "Besok nikah sama saya ya, Mi? Saya nggak masalah kalau kamu lebih suka petrikor daripada aroma tubuh saya." Kalimat yang saya ucapkan membuat Jimin menganga, "Nggak lucu, Yoongi."
.
"Saya sudah tahu apa yang bisa memadamkan bara api di hati saya, yaitu hujan. Kamu, Jimin, cuma kamu yang bisa membuat saya tenang."
.
"Aku masih kuliah, Gi. Jangan aneh-aneh."
.
Saya menggeleng, "Sekarang saya jatuh cinta pada dua hal, yaitu kamu dan hujan. Nanti kita menikmati petrikor dengan dua gelas kopi panas bersama, lalu setelahnya kita akan menari di bawah hujan. Mau ya, Mi?"
.
Saya merasakan tubuh saya dipeluk hangat oleh Jimin yang mulai terisak, "Aku akan suka dua hal, petrikor dan aroma tubuh Yoongi."
.
[ pluviophile meaning is : (n) a lover of rain; someone who finds joy and peace of mind during rainy days ]
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN ONESHOT
KurzgeschichtenBerisi oneshot nya bangtan. Satu cerita satu chapter. Hope you guys enjoy and give me a feedback, thanks❤