Ada Aku, di Matamu pt.2

250 12 0
                                    

Please, vote n commnet~

---------------

"Namjoon,"

Satu kata, nama seseorang yang ia keluarkan. Jangan tanya aku kenal atau tidak, jelas aku kenal. Dia kekasih Yoongi. Itulah alasan mengapa aku hanya 'menyukainya' secara diam-diam, aku tahu hatinya ada untuk Namjoon. Padahal aku tahu Namjoon seperti apa.

Kueratkan lagi pelukanku, "Dia kenapa? Melukaimu lagi?" Tanyaku sehalus mungkin, aku tak mau dia marah atau tidak jadi bercerita karna pertanyaanku yang terkesan tidak pantas atau menyinggungnya.

Yoongi mengangguk, "Kemarin aku melihatnya bersama seorang wanita."

Aku berusaha menenangkan, "Lalu?" Tanyaku.

"Dia--"

Drrtt drrttt
Drrtt drrttt

Ponsel Yoongi bergetar, dia mengangkat telponnya dan berkata 'baiklah'. Dan kurasa itu Namjoon.

"Dia sudah di depan. Aku ke sana dulu,"

Yoongi pergi keluar, meninggalkanku yang tidak bisa merasa tenang. Aku harus mengikutinya. Lalu aku duduk tak jauh dari tempat mereka. Dari sana, mereka tidak bisa melihatku. Tapi dari sini, aku bisa melihatnya.

Aku lihat Yoongi terpaksa tersenyum, sangat kentara dan terlihat jelas dari raut wajahnya. Dia bertanya kepada Namjoon, "Kau ingat hari ini hari apa?"

Namjoon terlihat sedikit tidak suka, "Yoongi-ya, sekarang bukan saatnya bermain tebak-tebakan."

Yoongi tersenyum kikuk, menatap Namjoon tidak percaya. "Namjoon-ah, kau-- kau lupa?"

Bedebah! Dasar Namjoon tak punya hati nurani! Bagaimana bisa dia berlaku seperti itu pada kekasihnya! Cih, dasar brengsek!

Namjoon melepaskan genggaman yang sempat Yoongi buat, "Itu tidak penting Yoongi, ada hal yang jauh lebih penting sekarang. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu,"

Ck! Nada bicaranya itu yang membuatku sedikit naik darah. Tidak ada manis-manisnya sama sekali!

"Apa?" Sebisa mungkin aku lihat Yoongi yang nampak menampakkan senyumnya. Manis sekali.

Namjoon terlihat menarik nafas sebelum berkata, "Mari kita putus,"

Shit! Tiga kata yang efeknya membuat Yoongi memutar bola matanya tanda tak oercaya. Sialan kau Namjoon. Dengan mudahnya kau lakukan ini pada pria yang benar-benar tulus mencintaimu?

Oh ayolah, di sini memang Yoongi yang diputusi. Tapi percayalah, sebagai sahabat sejati aku juga bisa merasakan bagaimana sakitnya Yoongi. Dia yang berusaha tetap tersenyum, seolah-olah pernyataan Namjoon adalah guyonan semata.

"Kau--sedang bercanda? Namjoon-ah, ini sama sekali tidak lucu, haha." Tawa yang tak sampai pada matanya, aku tahu.

Namjoon hendak bangkit, namun aku melihat tangan Yoongi yang menanahannya. "Kau mau kemana? Jelaskan dulu alasanmu."

Namjoo kembali duduk, "Baiklah Yoongi, aku akan menjelaskan alasanku memutuskanmu."

Tersenyum getir, Yoongi berusaha mengangguk walau aku lihat ia sedang sibuk menahan air mata.

"Pertama," Namjoon mulai berbicara. "Kau selalu sibuk dengan urusan kafe mu ini,"

"Aku akan meluangkan waktu untukmu. Iya, aku akan meluangkan waktu untuk kita. Kau tenang saja, aku--"

"Kedua, kau selalu sibuk dengan sahabat bantetmu itu,"

Apa? Sahabat bantet? Apa yang dia maksud adalah aku? Oh Kim Namjoon sialan! Kau membuatku benar-benar marah.

BANGTAN ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang