"Kooki?"
"Tae-Tae?"Dan kami menjawab bersamaan pula.
"Kau benar-benar Tae-Tae?"
"Dan kau benar-benar Kooki?"
Aku mengangguk kuat. Jadi, nama kecilku dulu adalah Kooki dan lelaki di hadapanku ini? Dia Tae-Tae.
Kami tertawa sumbang, "Bagaimana bisa?"
"Bisa saja," jawab Taehyung singkat.
"Bagaimana kita bisa saling lupa begini?"
"Hahaha, entahlah."
Kemudian kami tertawa lagi. Mengingat kembali kenangan masa kecil dulu.
Jadi begini, aku (Jungkook) dan Taehyung adalah tetangga sejak kecil. Taehyung adalah anak dari tante Baekhyun, teman ibuku. Terkadang aku memanggil tante Baek dengan sebutan 'ibu'. Begitupula dengan Taehyung yang memanggil ibuku dengan sebutan 'ibu'.
Tante Baek dengan ibuku berteman sudah sejak lama, bahkan mereka bersahabat. Bisa kalian ketahui, dulu rumah kami bersebelahan. Mengingat hubungan baik anatara ibuku dan tante Baek.
Setiap hari aku bermain dengan Taehyung. Bahkan mungkin teman kecilku dulu hanya Taehyung. Kami bermain bersama, makan bersama, tidur bersama, mandipun bersama. Dulu kami masih kecil, jadi mandi bersama bukan masalah kan?
"Kau ingat tidak?" Taehyung mengajakku bermain tebak-tebakan. "Kita pernah berjemur di tengah lapangan supaya baju kita kering gara-gara kita bermain di sungai. Padahal sudah dimarahi ibu, hahaha"
Aku mengingat lagi, samar-samar aku ingat. "Ya ya ya, bahkan kau malah bersembunyi di taman belakang rumahku sebelum pulang, hahaha."
Pertanyaannya adalah, mengapa kami sempat saling melupakan tadi? Jawabannya akan aku ceritakan.
Jadi, tepat satu hari setelah perayaan ulang tahun Taehyung yang ke-8, kabar buruk terjadi. Kakek Taehyung yang di luar kota meninggal. Akhirnya, keluarga tante Baek harus pindah rumah ke rumah yang di luar kota.
Pagi itu, seperti biasa aku ke rumah Taehyung untuk mengajaknya bermain. Tapi rumah itu nampak sepi sekali. Tak biasanya begini. Akhirnya, aku bertanya pada ibu.
"Ibu, Tae-Tae kemana?" Tanyaku kala itu pada ibu.
Akhirnya ibu menjelaskan kepadaku bahwa Taehyung pindah rumah dan tidak sempat mengabariku terlebih dahulu.
Setahun berlalu, entah karena alasan apa kamipun kehilangan komunikasi. Kami tak saling bertukar kabar lagi.
Lama kelamaan aku mulai melupakan sosok Tae-Tae. Bukan melupakan sebenarnya, tapi berusaha untuk tidak mengingat. Karna pada saat pertama kali aku tahu bahwa Taehyung pindah, aku menangis kencang beberapa hari. Aku marah waktu itu.
Entahlah, mungkin karena aku kehilangan sahabat yang selalu ada sejak masih kecil.Lalu kami dipertemukan lagi di sini. Ia kembali!
"Jadi, sekarang kau sedang liburan?" Tanyaku.
"Iya. Sudah satu minggu lebih aku di sini. Bahkan tadi aku sempat bertanding basket dengan Namjoon."
"Benarkah? Mengapa tak langsung menghubungiku?" Aku mengerucutkan bibir sebal.
Pletak
"Aduh!" Refleks aku menjerit ketika tangan Taehyung menjitak kepalaku.
Sialan kau Taehyung!
"Hei!! Bagaimana bisa aku menghubungimu saat setiap hari aku selalu melihatmu keluar bersama pria!?" Sekarang berganti Taehyung yang mengerucutkan bibirnya sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN ONESHOT
Short StoryBerisi oneshot nya bangtan. Satu cerita satu chapter. Hope you guys enjoy and give me a feedback, thanks❤