tres

15.9K 1.5K 285
                                    

"kutanya sekali lagi, apa tugasku?"

"bertemu tuan donghyuck di kediamannya jam 7 malam"

"membunuh siapa?"

"tidak ada. tuan donghyuck hanya ingin bertemu denganmu"

mark meremat ponsel yg menempel di telinganya saat mendengar suara jaemin di seberang sana. tangan kanan dari si sialan donghyuck itu berkata bahwa bosnya ingin menemui dirinya lagi. jaemin juga mengancam tidak akan memberi bayaran sisanya jika ia tidak menuruti perintah donghyuck.

reaksi mark? tentu emosi karena merasa dipermainkan, dia tidak akan pernah menuruti perintah pria kecil sok keras itu. lagipula untuk apa donghyuck memintanya untuk bertemu lagi kalau bukan urusan mark diberi tugas untuk menghilangkan nyawa seseorang? berteman? cih, memikirkannya pun ia tidak sudi.

"persetan bosmu! persetan dengan uang itu!" ujarnya kasar sebelum mematikan sambungan panggilan dari jaemin dan membanting ponselnya keatas ranjang.

mark menghela nafas kasar seraya berkacak pinggang, melirik koper berisi uang itu di meja nakas samping ranjangnya. ia sama sekali belum menyentuh uang itu.

"100 juta. aku harap cukup" ya, ia harap. persetan dengan sisanya. baginya diluar dirinya yg sudah menjalankan tugas untuk membunuh seseorang atas dasar perintah dari kliennya. itu berarti urusannya sudah selesai.

mark berdecak, "lee donghyuck sialan"

ia memutuskan untuk tidak memikirkannya lagi dan memilih memasuki kamar mandi untuk membasuh tubuhnya dengan air hangat. berharap emosinya ikut menguap.

◆◇◆◇◆◇◆◇

"apa jawabannya?"

gelengan jaemin membuat donghyuck mengumpat kesal. ia menatap tajam seseorang yg sedang tertawa meledek pada dirinya.

"sekali lagi aku melihat tawa menyebalkanmu itu. aku akan membuatmu bertemu ten lebih cepat, hyung"

sontak saja pria yg donghyuck panggil 'hyung' itu menghentikkan tawanya. nama itu, sungguh sensitif untuk diri seorang johnny suh.

suasana mendadak hening. membuat jaemin menunduk sambil mengulum bibirnya sejenak sebelum kembali mendongak dan memasang wajah poker facenya lagi.

donghyuck menghela nafasnya.

"maaf" ujarnya pelan pada johnny. ia mengaku bersalah karena sudah menyebut nama seseorang yg sangat tidak ingin sepupunya itu dengar. ten. kekasih johnny yg meninggal 2 bulan lalu karena penyakit kanker yg dideritanya.

johnny tersenyum kecil, ia tentu memaklumi perilaku donghyuck yg seperti kurang didikan itu. walaupun ia seringkali tersinggung seperti sekarang, donghyuck tetaplah adik sepupu yg paling johnny sayangi karena hanya donghyuck lah satu-satunya keluarga yg ia punya. begitupun sebaliknya. donghyuck hanya memiliki johnny sebagai sandarannya di dunia ini.

"jadi apa yg akan kau rencanakan pada pria itu?" johnny mengalihkan kembali pembicaraan.

donghyuck menjilat bibirnya pelan, menatap segelas wine di tangannya sambil memutar-mutarkan cairan bewarna merah itu.

"menemuinya"

"lalu?"

"menjadikannya milikku."

𝙤𝙥𝙞𝙪𝙢 - 𝙢𝙖𝙧𝙠𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang