seis

11.4K 1.2K 96
                                    

kedua orang itu, orang yg paling donghyuck sayangi di dunia ini. terkapar tidak bernyawa di lantai dengan tumbuh bersimbah penuh darah.

nafas donghyuck tercekat dengan airmata yg terus menetes mengaliri pipinya, tubuhnya serasa lumpuh tidak mampu bergerak barang sedikitpun. matanya terus menatap mayat kedua orang tuanya yg meninggal secara tragis.

"donghyuck.."

donghyuck mendengar suara itu yg berada tepat di belakangnya, namun ia tidak mampu hanya untuk sekedar menoleh.

orang itu menyentuh kedua lengan donghyuck, meremasnya pelan.

"mau menyusul mereka, hm?"

"..." keringat membasahi sekujur tubuh donghyuck. tubuhnya gemetar hebat. suara pria itu begitu mengintimidasi seolah nyawanya bisa hilang hanya karena mendengar suaranya.

"baiklah"

tubuh donghyuck dibalik dengan kasar oleh pria itu, donghyuck tidak sempat menghindar saat pria itu lansung mengacungkan pisau tajam kearahnya dan menikam dadanya dengan kencang.

"AHH!"

donghyuck terjatuh di lantai, ia terbatuk. seketika darah memuncrat keluar dari mulutnya. mata sayunya menatap kedepan, menatap sosok pria itu yg melihat dirinya sedang meregang nyawa dengan sorot mata dingin dan pisau berdarah di genggamannya.

"m-mark.."

mark tersenyum miring,

"jangan harap kau bisa balas dendam, donghyuck sayang" ujar mark sebelum kembali mengacungkan pisau tepat kearah matanya.

"haaahhh!"

donghyuck terbangun dari tidur dan lansung terduduk di ranjangnya, nafasnya terengah, menunduk dengan tangan bergerak rusuh memeriksa seluruh tubuhnya. ia mengusap mulut dan dagunya kasar, dirinya masih tersugesti oleh mimpi buruknya.

𝙤𝙥𝙞𝙪𝙢 - 𝙢𝙖𝙧𝙠𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang