➹recomended song : cigarette after sex - each time you fall in love.
◆◇◆◇◆◇◆◇
donghyuck menatap datar pemandangan kota di siang hari dibalik kaca besar di kamarnya. sekelebat bayangan dirinya dengan si bajingan mark semalam membuat tatapan matanya berubah nyalang hingga ia meneguk habis segelas tequila sebagai santapan pertamanya di siang hari
dirinya kesal setengah mati, bagaimana mark menyentuhnya secara lancang dan meninggalkannya di esok hari layaknya seorang jalang, walau jujur donghyuck menikmati sentuhan mark tapi tetap saja! dirinya bukan jalang dan semalam mark menganggapnya begitu.
tangan donghyuck yg sedang memegang gelas terkepal erat hingga terdengar suara retakan dari gelas tersebut.
"mark bajingan"
cinta sampah. donghyuck bersumpah ia tidak akan membawa hati dan perasaannya untuk ikut andil lagi dalam urusan dendamnya.
◆◇◆◇◆◇◆◇
"sudah kubilang keturunan keluarga Jung memang semuanya bajingan kan?"
johnny ingin sekali menyumpal mulut sepupunya dengan granat ketika ia melontarkan kalimat frontal yg tidak sesuai dengan usianya. sedangkan jaemin hanya diam dengan wajah poker facenya, seperti biasa.
"aku menemukannya" donghyuck menegakkan tubuhnya, berjalan menghampiri seorang lelaki yg sedang duduk di kursi dengan widescreen monitor besar di hadapannya. donghyuck memegang bahu lelaki bermarga park itu sambil mendongak menatap widescreen tersebut yg menampilkan seorang wanita paruh baya dengan kupluk di kepalanya sedang berjalan di daerah pasar Gyeongdong. senyuman yg terpatri di wajah ayu itu membuat donghyuck berdecih.
polos sekali wanita itu sampai tidak menyadari beberapa pria berjas sedang mengintainya dari belakang.
donghyuck menepuk bahu hacker andalannya, "sekarang dimana si anjing itu berada?"
sang hacker memasukan lolipopnya kedalam mulut sebelum menggerakkan jarinya diatas keyboard, meretas cctv kota maupun media elektronik lainnya dengan matanya yg setajam elang mencari keberadaan seseorang yg diperintahkan bosnya.
"gotcha!" jemarinya menekan tombol enter dengan kencang saat dirinya sudah menemukan pria yg donghyuck maksud. yap, mark lee.
johnny memicingkan matanya, menatap mobil mark yg terparkir di tempat yg lumayan familiar baginya, "basement jung corp?"
seringai terpatri di wajah donghyuck, "sedang menjalankan perintahku atau bernegosiasi untuk melawanku huh?"
ia menoleh pada jaemin, memberi kode pada pria itu yg lansung dianggukki olehnya. jaemin beranjak pergi dari ruangan itu sambil berbicara lewat earpiece yg dipakainya.
donghyuck masih menatap pada monitor besar itu yg sekarang menampilkan seorang mark yg sedang berjalan memasuki lift perusahaan jung corp.
donghyuck menunduk, mengusak kepala sang hacker sambil tersenyum bangga.
"kerja bagus, park jisung"
jisung balas tersenyum lalu mengeluarkan lolipop dari mulutnya, "apapun untukmu, hyung"
◆◇◆◇◆◇◆◇
mark membalas tatapan anak bungsu keluarga jung tak kalah tajam. sejak memasuki ruangan ini mark memang sudah muak, ingin sekali ia melenyapkan seluruh nyawa orang-orang bajingan ini kalau saja tidak ada sebuah jaminan keselamatan untuk ibunya.
"hey mark, calm down. kalian bersaudara, tidak sepatutnya kalian saling melempar tatapan membunuh kan?" yunho berkata dengan senyum menyebalkan di bibirnya. ia duduk di hadapan mark sambil menyerahkan segelas wiski padanya.
bersaudara? haha, cih! menyebutnya pun mark tidak sudi. darah seorang jung sama sekali tidak mengalir di dalam tubuh mark.
jaehyun memutuskan tatapan itu terlebih dahulu, ia menoleh menatap ayahnya.
"untuk apa seorang gembel ada di perusahaan kita, ayah?" tanya jaehyun.
mark berdecih, ia meneguk segelas wiski pemberian yunho dengan tenang. berbeda dengan hatinya yg terus berteriak untuk segera melubangi kepala kedua pria itu dengan pistol kesayangannya.
yunho menyeringai, "adikmu ini sedang putus asa, jaehyun-ah. bersikap lembutlah sedikit"
ia menatap mark dengan remeh, "putus asa hanya karena seorang pria mungil berumur 20 tahun huh? malang sekali anakku ini"
tak!
mark menghentak kasar gelas wiski pada meja lalu bergerak cepat menerjang pria paruh baya itu, mencengkram kerah yunho dengan erat. kesabarannya sedari tadi diuji dan ia sudah mencapai puncak emosinya. mengabaikan beberapa bodyguard yunho yg sudah menodongkan pistol kearahnya maupun jaehyun yg sudah siap menghajarnya.
"aku tidak pernah sudi menjadi anakmu ataupun keluargamu, keparat" mark menekankan setiap perkataannya. cengkramannya mengencang. wajah santai yunho membuatnya semakin geram.
"kau sudah tau rencana donghyuck kan? sekarang lepaskan ibuku dan urus dia sebebas yg kau mau, aku tidak pernah bekerja dengannya"
mark menghempas kasar kerah yunho lalu menegakkan tubuhnya, mengeluarkan pistol dari sakunya, mengarahkannya tepat pada kepala yunho dan lansung terdengar suara pelatuk pistol dari bodyguard yunho.
"mark lee" jaehyun menggertakkan rahangnya.
"aku mati, dia pun mati" mark menyeringai, menatap raut wajah yunho yg mulai gelisah.
"let her go or i'll destroy you, jung yunho"
◆◇◆◇◆◇◆◇ •opium•
- sorry for late update <3
new cast ;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➹ park jisung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.