sudah 15 menit mark menunggu targetnya di seberang jalan sebuah hotel mewah, jemarinya mengetuk-ngetuk stang motor sport yg di dudukinya sambil sesekali mengumpat pelan. dirinya bukanlah seorang penyabar, apalagi jika sudah mendapatkan misi. tangannya sungguh tidak tahan untuk segera melenyapkan nyawa orang itu agar urusannya cepat selesai.
tak lama kemudian netranya mendapati seorang pria yg baru saja keluar dari hotel itu sambil merangkul seorang wanita jalang berkelas. ah si choi siwon itu baru saja bersenang-senang. ia berciuman dengan wanita itu dan menepuk pantatnya sebelum memasuki mobil bewarna hitam yg sudah terparkir di depan hotel dan melaju melewatinya.
mark segera menutup kaca helmnya lalu menyalakan mesin motornya, mengikuti kemana arah mobil itu melaju.
saat sudah sampai di jalanan sepi, mark mengeluarkan taurus 9mm miliknya tanpa memelankan laju motor yg dikendarainya kemudian mengarahkannya ke bagian ban mobil.
DOR! DOR!
sasarannya tepat, kini mobil yg ditumpangi seorang choi siwon mendadak oleng karena dua ban belakangnya pecah menyebabkan sang sopir kehilangan kendali dan berakhir menabrak pohon besar di samping jalan.
BRAK!
asap seketika mengepul dari kap mobil depan. mark mematikan motornya lalu melepaskan helm yg dipakainya dan menaruhnya di atas motor. tungkainya berjalan tenang mendekati mobil itu.
DOR!
ia menembak mati supir yg tiba-tiba keluar dari mobil dengan pistol yg tertodong padanya. mayat itu ia langkahi, mark memasukkan setengah badannya pada mobil itu di kursi depan kemudi, ia berdecih pelan melihat siwon yg duduk di kursi belakang sedang meringis sambil memegang keningnya yg berdarah.
siwon tersentak kaget menatap mark. dirinya lansung gelisah, tangannya yg gemetar bergerak untuk membuka pintu mobil namun dengan sigap mark menguncinya lewat kursi supir.
"s-siapa kau?"
"seseorang yg diutus untuk membunuhmu" jawab mark datar, ia kembali menegakkan tubuhnya sambil menarik pelatuk dari pistol miliknya.
"apㅡ"
DOR!
tanpa menunggu jawaban dari orang itu mark menembak siwon tepat di kepalanya, seketika darah memuncrat banyak mengenai jendela mobil, ia berbalik menuju motornya lalu menaikinya. pemuda berusia 28 tahun itu diam sebentar menatap kedepan kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celananya untuk menghubungi seseorang.
"aku sudah melakukannya, kirimkan sisa uangnya lewat rekeningku"
mark menutup panggilan tersebut saat orang di seberang sana menjawab 'ya' ia memakai helmnya dan kembali melajukan motornya meninggalkan tempat kacau akibat ulahnya itu.
◆◇◆◇◆◇◆◇
donghyuck menghirup cepat bubuk-bubuk heroin yg tersebar rapi di mejanya menggunakkan alat penghisap khusus narkotika.
ia mendesah sambil melempar alat itu ke sembarang arah. tubuh belakangnya bersandar di sofa. mata bulatnya menatap atap langit mansion miliknya. bibirnya tertarik mengulas senyum lebar saat merasakan sensasi heroin yg dihirupnya melalui hidung mulai menjalar kearah otak, pikiran dan seluruh saraf di dalam tubuhnya.
jaemin, tangan kanan donghyuck berjalan memasuki kamar atasannya. wajah datarnya menatap kejadian yg sudah biasa ia lihat oleh tingkah laku bos nya ini. donghyuck adalah pengedar sekaligus pemakai. padahal bos nya sendiri pernah berprinsip tidak akan memakai narkoba. entah kejadian apa yg membuatnya mematahkan prinsip itu.
donghyuck mengusap hidungnya lalu membenarkan posisi duduknya, "tanganmu masih berfungsi dengan baik untuk mengetuk pintu, na"
"aku sudah mengetuknya berkali-kali, tuan" jawab jaemin datar.
"ah.." donghyuck tersenyum kecil oleh penuturan jaemin. ia mengedipkan sebelah matanya dengan jari telunjuk yg bergerak memutar di sekitar pelipisnya. bermaksud memberitau tangan kanannya itu bahwa dirinya sudah dalam kondisi 'high' dan tentu lansung dimengerti oleh jaemin.
"ada apa?" donghyuck bertanya sambil menuangkan sebotol whisky pada gelas berisi es batu.
"mark lee sudah menyelesaikan tugasnya"
ketika nama itu disebut, pergerakan tangan donghyuck berhenti. ia mendongak menatap jaemin dalam diam sebelum berdiri dari duduknya.
donghyuck berjalan melewati jaemin kearah jendela besar yg berada di kamarnya. menampilkan pemandangan lampu-lampu dari suasana perkotaan di seberang sana. donghyuck menatap pemandangan itu sambil menyesap whisky nya dengan tenang.
"suruh dia datang padaku besok,"
jaemin menautkan alisnya samar. bingung dengan perkataan ambigu seorang lee donghyuck.
"urusan kami belum selesai" lanjutnya dengan seringai di bibirnya.
◆◇◆◇◆◇◆◇
opiummafia kecil kita ni bos!
new cast ;
➹na jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙤𝙥𝙞𝙪𝙢 - 𝙢𝙖𝙧𝙠𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠🔞
Fanfictionsang mafia kejam yg mempunyai misi menarik seorang pembunuh bayaran untuk masuk ke dalam dunianya. ⚠️ bxb 🔞 lowercase ©realvibekiller_