siete

11.7K 1K 27
                                    

"mau menjelaskan sesuatu, lee donghyuck?"

sepulangnya mark, johnny lansung menariknya ke ruangan kerja miliknya, wajahnya terlihat kesal dan marah. donghyuck menatap jengah pada johnny yg sedang berdiri berkacak pinggang di hadapannya dengan tatapan menuntut. ia memilih abai dan meneguk sebotol captain morgan white rum.

"lee donghyuck!" johnny membentak, jika donghyuck jengah, dirinya lebih jengah lagi. tingkah sepupunya ini benar-benar.

"apa?"

johnny menghela nafas, ia duduk di sebelah donghyuck setelah sedikit meredakan emosinya.

"jelaskan, apa yg kau rencanakan pada mark?"

donghyuck diam sejenak, menatap kebawah, kearah sepatu mengkilat yg dipakainya.

"dendam tetaplah dendam, hyung." ujar donghyuck bernada sendu

"bahkan aku harus membuang rasa cintaku karena dendam sialan itu.."

johnny menatap sepupunya iba. salah satu alasan johnny sangat menyayangi donghyuck. pemuda ini rapuh namun terus berusaha agar tetap kuat.

"kau bisa melupakan dendam ituㅡ"

"haha.." donghyuck memotong ucapan johnny dengan tawa terpaksanya.

"dan membiarkan orang tuaku tidak tenang diatas sana, huh?"

"tapi kau tidak bisa mengorbankan perasaanmu begitu saja donghyuck, orang tuamu sudah tiada. ia pasti akan senang melihatmu menjalani hidup normal tanpa adanya dendam. dan dendam itu muncul di dalam dirimu sendiri bukan karena bayang-bayang perkataan orang tuamu di mimpi burukmu itu"

donghyuck tidak menjawab. perkataan johnny memang benar adanya, namun egonya tetap kukuh untuk membalas dendam pada orang-orang yg sudah menghancurkan masa depannya. termasuk mark.

"kau mencintai mark kan?" johnny bertanya untuk memastikan.

"ya dan perasaan itu akan hilang kapan saja"

◆◇◆◇◆◇◆◇

buk! buk! buk!

mark meninju samsak yg menggantung di hadapannya berkali-kali, mengabaikan punggung tangannya yg robek karena terus menerus menggesek permukaan samsak itu tanpa adanya gloves yg melindunginya.

keringat bercucuran di tubuh atasnya yg polos. pikirannya kalut memikirkan perkataan donghyuck tadi pagi. membunuh keluarga jung? sialan. bahkan untuk menyentuh seujung jari mereka pun mark tidak bisa.

BUK!

pukulan kencang mark layangkan pada samsak itu hingga lepas dan terpental jauh kearah depan, kain samsak itu menganga lebar mengakibatkan isian pasir berserakan di lantai.

mark terengah, tangannya masih setia mengepal sampai ia berjalan kearah kursi panjang di ujung ruangan. mark meraih sebotol air mineral dan meneguknya cepat.

"lee donghyuck.." geramnya.

tak lama ia mengerutkan kening, mark menyadari sesuatu, donghyuck. nama yg familiar dengan seseorang.

apakah?

seketika sebuah nama lansung terlintas di pikirannya.

mark segera meraih ponselnya, untuk mendial nomor seseorang.

"tuan jung.."

◆◇◆◇◆◇◆◇

mark menatap tajam seorang pria arogan di hadapannya. sungguh mark sangat membencinya setengah mati. bagaimana sosok itu duduk sambil menyilang kaki dengan gaya congkaknya, juga menatapnya dengan pandangan penuh remeh.

"ada apa kau kemari, mark? ingin uang?"

mark mengeraskan rahangnya sejenak sebelum berdehem, "lee donghyuck, kau mengenalnya?"

yunho menaikkan sebelah alisnya, "siapa?"

"lee donghyuck"

ia tertawa pelan. yunho menaruh gelas wine yg sedari tadi dipegangnya ke meja, "bocah ingusan yg sudah masuk kedalam dunia mafia di usianya yg ke 18 huh? tentu saja aku mengenalnya."

"selain itu?"

yunho menatap mark bingung.

"ya, hanya itu?"

mark menghela nafas. ia berdiri dari duduknya untuk beranjak pergi. hatinya merasa lega karena yunho tidak begitu mengenal donghyuck seperti apa yg ia bayangkan.

"ada apa mark?"

tapi tentu ia tidak akan bisa setenang itu. karenanya pria bajingan ini menjadi penasaran dan sudah pasti akan terus menerornya sampai ia menemukan jawabannya. yap, mark mengakui ia sudah masuk kedalam lubang buaya karena kebodohannya sendiri. tapi apa boleh buat? cepat atau lambat. he will be.

"kau mendapatkan misi untuk membunuhnya?"

mark mengangguk pelan. tanpa berkata apapun lagi mark meninggalkan tempat yg berkesan seperti neraka itu.

dan mark menyadari, pria bernama jung yunho itu sedang tersenyum miring kearahnya.

yunho memberi gesture pada sekretarisnya untuk mendekatinya, ia memiringkan kepalanya sambil terus menatap kearah punggung mark yg menjauh.

"cari tau lebih dalam tentang lee donghyuck."

◆◇◆◇◆◇◆◇
opium

◆◇◆◇◆◇◆◇opium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jung yunho

𝙤𝙥𝙞𝙪𝙢 - 𝙢𝙖𝙧𝙠𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang