Di ruang icu, suara monitor dan mesin Ekg terdengar teratur dan stabil, hanya ada seokjin yang terbaring di sana sendirian, karena perawat sedang melakukan pergantian shif dengan yang lain
Kondisi seokjin mengalami perbaikan dan sangat stabil setelah mendapat transfusi 4 kantong darah, sejak semalam tanda vital dan denyut jantung nya terus berada di atas batas normal
Jimin memperkirakan kalau kondisinya terus seperti ini, seokjin akan segera sadar, seperti saat ini
Seokjin perlahan membuka matanya,dia mengerjap kan matanya untuk memperjelas penglihatan nya, dia bingung karena banyak sekali alat yang menempel di tubuh nya
Seokjin yang tidak bisa merasakan sakit apapun, hanya mengernyit saat merasakan perut nya terasa aneh dan rasanya dia sangat lemas
"Sepertinya aku lapar" gumam nya dan melepas semua kabel yang menempel di dadanya, dia juga melepas masker oksigen nya dan alat lain yang membuat nya tidak nyaman, setelah nya dia langsung merubah posisi nya menjadi duduk begitu saja
Dia bingung karena berada di tempat yang banyak alat dan menyeramkan menurut nya
Hampir saja seokjin melepas selang infus nya, tapi dia langsung menoleh saat pintu terbuka
"Jin apa yang kau lakukan?" Kaget jimin yang melihat semua alat kecuali infus sudah terlepas dari tubuh seokjin, di tambah posisi seokjin yang sudah duduk seperti orang sehat
"Ya tuhan... jantung ku hampir saja copot melihat nya" ucap jimin yang langsung membaringkan seokjin kembali
dengan buru buru jimin langsung mengecek perut seokjin, dia khawatir lukanya akan terbuka kembali, beruntung luka nya tidak terbuka, darah juga tidak ada yang merembas
"Paman dokter, kau ini kenapa panik seperti itu?"Tanya seokjin dengan bingung dan polos
"Jin kapan kau bangun?kenapa kau melepas semua alat nya eoh?"Jimin berusaha memasangkan kembali masker oksigen nya, tapi seokjin menolak
"Aku tidak sesak paman, aku tidak mau memakai nya"- jimin
"baiklah kalau begitu,pakai ini!" kata jimin kemudian memasang kan alat tensimeter berserta oxymetri ke lengan nya, tapi lagi lagi seokjin menolak
"Aku tidak mau memakai nya, aku baik baik saja, aku hanya lemas dan juga lapar paman dokter. bisakah kau memberi ku makan?"- seokjin
"😮 "-jimin
"Paman dokter...." rengek seokjin sambil menggoyangkan lengan jimin, membuat jimin menghela nafas kemudian memeluk seokjin dengan erat
"Kau ini benar benar nakal jin, kau selalu saja membuat ku takut kehilangan mu, kau ~ " jimin menjeda ucapan nya untuk menghapus air matanya
"Paman menyayangi mu jin" lanjut jimin dan mengeratkan pelukan nya pada seokjin
"Paman.."- seokjin
"EOh"- jimin
"Lapar 🥺"- seokjin melepaskan pelukan jimin
"Aigoo.. anak ini tidak bisa berdrama sedikit kalau sudah lapar" kekeh jimin sambil mengusak rambut seokjin
"Baiklah, aku akan membelikan mu makan setelah ini"- jimin
"Satu lagi paman"- seokjin
"Mwo..?"- jimin
"Pindah kan aku dari sini!aku tidak suka di sini"- rengek seokjin
Jimin menghela nafas seraya menggeleng, seokjin benar benar seperti orang sehat padahal semalam dia hampir saja kehilangan nyawanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family ✅
FanfictionKim seokjin adalah anak yang membutuhkan kasih sayang dari sebuah keluarga, Tinggal bersama orang yang dia anggap hyung tapi tak pernah menganggap nya adik itu sangat menyakit kan bagi nya. Dia berharap mendapat kebahagiaan dengan memiliki keluarga...