8. Gadis Tunawisma

517 142 15
                                    

Sugarpouu || 2021

Karakter dan sifat tokoh dalam cerita ini hanyalah fiktif, yang artinya semua adegan dan karakterisasi murni imajinasi!

Happy Reading

⛄⛄⛄

Pendamping hidup seseorang sudah ditentukan oleh Tuhan. Dia akan datang sesuai jadwal yang sudah diatur nantinya.

- - -

"Tuan Im."

Suara yang rasanya tidak asing bagi Taehyung menginterupsi pendengarannya, membuat laki-laki tersebut segera menghentikan langkahnya. Begitupun Juan yang mengikuti sang Ayah. Taehyung hendak menoleh, akan tetapi gerakannya kalah cepat dari orang yang memanggilnya.

Choi Namjoon, arsitek yang menolongnya tempo hari sudah berada di hadapannya sekarang. Jadi Taehyung tidak perlu repot menggerakkan lehernya untuk menoleh.

"Tuan Choi, kenapa Anda bisa berada di sekitar sini?" tanya Taehyung berbasa-basi.

"Aku kebetulan lewat sini dan tidak sengaja melihat Anda," jawabnya dengan memberikan senyumannya. "Bagaimana keadaan kaki anda, Tuan Im?" tanyanya lagi.

"Seperti yang terlihat, Tuan. Belum ada kemajuan," kata Taehyung dengan senyuman yang sedikit dipaksakan. "Sepertinya aku tidak bisa kembali bekerja secepatnya."

"Tentu saja. Anda harus memastikan kaki Anda pulih terlebih dahulu, Tuan Im."

"Ya. Setelah terasa sedikit membaik nanti, mungkin aku akan mencari pekerjaan baru."

"Kenapa harus pekerjaan baru?" Dahi Namjoon berkerut bingung.

"Jika tidak segera kembali, mandor proyek pasti akan menggantikanku dengan pekerja baru."

"Ah, seperti itu. Tidak usah khawatir Tuan Im. Anda bisa kembali ke proyek setelah kaki Anda terasa membaik," ujar Namjoon kembali tersenyum. "Nanti aku akan mencarikan posisi kerja yang tidak terlalu menggunakan tenaga untuk Anda."

"Tidak usah Tuan Choi. Aku sudah banyak merepotkan Anda. Bahkan biaya berobat kemarin saja belum aku kembalikan."

"Anggap saja itu keberuntungan yang dititipkan Tuhan melaluiku, Tuan Im," ucap Namjoon. Lantas pria itu berjongkok memposisikan dirinya sejajar dengan anak laki-laki di hadapannya. "Anak tampan ini pasti senang Ayahnya memiliki pekerjaan yang tidak membuatnya lelah. Bukankah begitu?"

Namjoon mengulurkan tangannya, memberikan anak laki-laki itu senyuman hangat. Ia merasa sangat takjub melihat wajah anak rekan kerjanya ini. Masih kecil saja, visualnya sudah bisa memanjakan mata orang yang menatapnya.

"Hallo, perkenalkan aku Namjoon. Kau bisa memanggilku Paman. Siapa namamu anak tampan?" Sapa Namjoon begitu ramah.

Juan menyambut uluran tangan Namjoon dan memberikan senyumannya. "Hallo juga, Paman Namjoon. Namaku Juan."

"Anak pintar," puji Namjoon mengacak pelan rambut Juan. "Kelas berapa?"

"Kelas satu, Paman."

"Belajarlah yang rajin. Jadilah anak pintar agar Ayahmu bangga memiliki anak sepertimu," ucap Namjoon kemudian. Tangannya yang tadi mengacak rambut Juan, berganti menjadi elusan lembut di kepala anak laki-laki itu.

"Sepertinya Anda sangat menyukai anak-anak, Tuan Choi," ucap Taehyung melihat interaksi arsitek muda itu bersama anaknya.

Lantas Namjoon berdiri, "Ya. Melihat dan mengobrol bersama anak-anak bagiku sangat menyenangkan."

FADE TO WINTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang