6. Pengakuan dari masa lalu

713 174 31
                                    

Sugarpouu || 2021

Karakter dan sifat tokoh dalam cerita ini hanyalah fiktif, yang artinya semua adegan dan karakterisasi murni imajinasi!

Happy Reading

⛄⛄⛄

Bagian yang paling sakit dari kehilangan adalah merasakan duka karena kepergian seseorang yang masih hidup. Kenangan menjadi satu-satunya yang tersisa, untuk rindu yang entah bagaimana nasibnya.


Taehyung dengan terpaksa tidak masuk bekerja hari ini karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Bagaimana bisa ia bekerja dalam keadaan seperti ini. Untuk membawa tubuhnya saja, ia sangat kesulitan. Bahkan untuk membawa kantong belanjaan yang isinya tidak seberapa ini, ia harus pintar-pintar mengkondisikan tangannya.

Padahal, hari ini adalah hari gajian. Yang seharusnya ia membawa Juan makan malam enak. Gajinya mungkin akan masuk ke rekeningnya nanti, tapi agaknya Taehyung harus berhemat mulai sekarang. Jika kondisinya seperti ini, dan membuatnya harus absen lama, sudah pasti ia akan dikeluarkan oleh mandor proyek.

Taehyung terus berusaha membawa langkahnya yang ditopang oleh kruk tersebut mencapai gedung apartemen. Ketika hampir sampai, ia melihat seorang gadis dengan pakaian seragam yang rapi dari kejauhan. Tanpa menebak pun, Taehyung tahu siapa gadis berambut pendek tersebut.

Gadis yang Taehyung ketahui bernama Luna tersebut-karena Juan memanggilnya dengan sebutan bibi Luna- tampak berjalan ke arahnya. Dia terlihat sangat berbeda dibanding yang Taehyung temui tadi dan semalam. Sebelumnya, yang ia lihat hanyalah gadis muda dengan baju kaos dan celana yang kebesaran di tubuh kurusnya. Terlihat lebih seperti anak sekolahan yang pusing dengan tugas-tugasnya sehingga tidak bisa mengurus dirinya.

Namun kali ini, Taehyung seperti melihat seorang wanita yang lebih modis. Ya, sebut saja seperti itu, melihat dari tampilan gadis itu sekarang. Meskipun Taehyung tidak tahu apa pekerjaannya.

Rambut pendeknya tertata rapi dengan salah satu sisinya diselipkan ke bagian belakang telinga. Serta riasan tipis yang menempel di wajahnya. Gadis terlihat sangat menawan. Sangat berbeda dari sebelumnya Taehyung temui. Namun, rok pendek diatas lutut itu sedikit mengganggu pandangan Taehyung.

Ketika mereka hampir berhadapan, Taehyung kira mereka akan saling sapa. Karena ia sudah siap untuk menyapa. Ternyata tidak sama sekali. Gadis itu hanya melenggang melewatinya begitu saja dengan lirikan mata yang menyebalkan.

Taehyung berhenti. Entah kenapa ia tidak terima dengan tindakan gadis itu.

"Tunggu!" Taehyung memutar badannya agar bisa berhadapan dengan gadis tersebut.

Gadis yang mendengar seruan dari laki-laki yang baru saja berpapasan dengannya itu lantas menghentikan langkahnya dan menoleh. "Memanggilku, Tuan?"

Luna bertanya sembari menunjuk dirinya dan memastikan tidak ada orang lain selain mereka di sini. Memang tidak ada manusia lain yang berdiri di tempat ini kecuali dirinya dan laki-laki yang baru saja berseru itu.

Taehyung mendadak kehilangan kata-kata. Penyesalan memang akan menjadi hasil ketika bertindak sebelum berpikir.

'Sial! Kenapa juga aku memanggilnya barusan.' Rutuk Taehyung pada dirinya sendiri. 'Aku harus beralasan seperti apa jika sudah begini.'

"Kenapa hanya melewatiku? Apa kau tidak berniat membantuku?"

Taehyung tahu pertanyaan itu terdengar sangat percaya diri sekali. Begitu aneh ketika kalimat itu terlontar begitu saja dalam situasi terjepit seperti ini.

FADE TO WINTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang