9. Salah Tingkah

783 165 50
                                    

Sugarpouu || 2021

Karakter dan sifat tokoh dalam cerita ini hanyalah fiktif, yang artinya semua adegan dan karakterisasi murni imajinasi!

Happy Reading

⛄⛄⛄

Beberapa orang akan menjadi sensitif ketika membicarakan masa lalu.

Juan terlihat begitu senang menggenggam tangan Luna menuju kedai es krim yang ada di persimpangan jalan. Langkah kaki kecilnya terkesan riang. Nada suaranya ketika berbicara dengan gadis itu terdengar bahagia.

Taehyung hanya bisa mengulum senyumnya. Ada rasa bersalah yang menyerang hatinya ketika melihat Juan terlihat bahagia bersama seorang perempuan. Ia tidak bermaksud merenggut kebahagian sang anak dengan memisahkannya dengan ibunya. Hanya saja, terlalu banyak yang harus ia pertaruhkan jika masih bersama ibu dari anaknya.

Siapapun yang melihat mereka sekarang, pasti akan mengira mereka adalah satu keluarga kecil yang bahagia. Berjalan beriringan dan mengobrol hangat. Meskipun Taehyung yang berjalan pincang tak diajak berbincang. Ia sudah seperti lebah yang mengitari dua bunga indah.

Sesampainya di tujuan, mereka segera mengambil posisi di dekat jendela. Juan bahkan langsung duduk di samping Luna.

"Sebentar, ya. Ayah pesankan dulu. Juan rasa cokelat seperti biasa, kan?" tanya Taehyung pada Juan yang dijawab anggukan oleh anak itu. "Em ... kau mau rasa apa, Nona?" tanya Taehyung.

Melihat Taehyung yang kesusahan menggunalan kruknya, Luna berdiri dari kursinya. Ia berinisiatif untuk pergi memesankan es krim mereka. "Anda duduk saja. Biar aku yang pergi memesannya."

Taehyung mengangguk ragu. "Baiklah kalau begitu," jawab Taehyung.

Luna mengulurkan tangannya dengan posisi menadah pada Taehyung. Dahi laki-laki itu berkerut heran dengan kedua mata yang sedikit melebar. "Kenapa?" tanyanya bingung.

"Mana uangnya?"

"Ah ...." Sadar Taehyung. Lantas ia merogoh sakunya dan mengambil lembar uang dari sana. "Caramu meminta uang seperti Juan yang sedang meminta uang jajan padaku," ucap Taehyung asal.

Luna mencebik, meskipun tidak terlihat oleh laki-laki yang sibuk mengeluarkan uang dari sakunya itu. Bukankah sekarang ia disamaratakan dengan bocah sekolah dasar? Meskipun memang sering dikira masih pelajar, tapi agaknya Luna sedikit jengkel. Sebab ia bahkan harus mengelurkan uang hanya demi sebuah lipstik untuk menunjang kedewasaannya yang selalu dipertanyakan. Saat mencari pekerjaan beberapa waktu lalu, ia pernah dibilang memalsukan biodata saat wawancara. Sedikit menyebalkan jika diingat kembali.

"Katanya kau yang akan mentraktir kita, Ayah," jengkel Luna merotasikan kedua bola matanya, mengambil uang yang yang disodorkan oleh Taehyung. Ia membuat suaranya seimut mungkin menirukan suara Juan, namun dengan raut kesal.

Taehyung malah terdiam. Tiba-tiba ada perasaan aneh dalam dirinya ketika gadis itu memanggilnya dengan sebutan Ayah dan menggunakan kata kita untuk mereka. Katakan saja ia salah tingkah sekarang.

Taehyung berdeham kaku sebelum kembali berbicara. "Itu terdengar mirip sekali dengan Juan," katanya menghindari tatapan gadis di hadapannya.

"Kalau begitu, sekalian saja angkat aku jadi anak," balas Luna yang masih merasa sebal. "Anda mau rasa apa?" tanya Luna sebelum pergi memesan es krim mereka.

"Samakan saja dengamu," jawab Taehyung tak kalah asal. Ia masih membuang tatapannya ke arah lain.

Setelah Luna beranjak, Taehyung mengutuk dirinya sendiri. Kenapa harus disamakan dengan gadis itu? Padahal ia punya rasa favorit sendiri, yaitu mint choco. Kenapa ia malah ikut asal-asalan berbicara seperti gadis itu? Taehyung mulai merasa aneh dengan dirinya karena bertemu gadis aneh.

FADE TO WINTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang