TWTPFLOB [01]

3.3K 353 22
                                    

Rebecca mengambil remote setelah memencet tombol agar podium itu hilang. Ia berjalan ke bangku yang tadinya merupakan tempat untuk para pemeran utama dan duduk disana.

Kemudian ia memencet remote yang menampilkan layar hitam bertuliskan peringatan.

Shannet mengernyit, "lalu bagaimana yang dibawah umur?" Tanya nya kepada Rebecca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shannet mengernyit, "lalu bagaimana yang dibawah umur?" Tanya nya kepada Rebecca.

"Aku yakin kalian familiar dengan kekerasan dan darah, bukan bermaksud menyinggung. Tapi jika memang khawatir, tolong tutupi matanya ya!"

Shannet menghela napas, ia kemudian menoleh kearah sang kembar yang hanya tersenyum dan membuat raut wajah seakan berkata, 'tak apa ibu! Kami tak akan menangis!' Seperti itu.

Rebecca kemudian memencet tombol remote dan layar mulai bergerak.

"Jadi, ceritanya..."

suara Roxana terdengar disana membuat Jeremy dan Casis menajamkan tatapan mereka tanpa sadar.

'Kak ana'

'Roxana'

"Aw, itu adalah suara Roxana. Sierra, lihatlah!" Maria memekik senang dan menggoyangkan tubuh Sierra disampingnya yang sibuk memeluk Ashil setelah menangis hampir selama satu jam.

Griselda hanya tersenyum maklum, ia kembali menyesap teh nya.

"Dia adalah putra si sialan yang sombong itu. Aku membawanya untuk memberi nya pelajaran," ucap Lant dengan tajam. Kemudian layar memunculkan Roxana yang sedang melihat kebawah dimana Casis sedang bertekuk lutut.

"KAKAK!" Sylvia tanpa sadar memekik nyaring.

"Hei, diamlah!" Balas Jeremy memprotes suara gadis itu yang hampir merusak sistem pendengaran nya.

"Aku disini Sylvia, tenanglah."

Casis tersenyum ketika melihat adiknya duduk kembali.

"Hm..."

Casis dan Roxana bertemu tatap.

"Apa ini genre romantis?"

"Kau buta? Jelas-jelas tadi tertulis angst," sahut Yeoryong atas celetuk Ji-ho.

"Sorot mata dari mainan ini cukup membangkang juga, ayah."

Mainan... Iaros mulai tertarik dengannya, ia kemudian memperbaiki posisi duduk nya agar bisa lebih fokus ke layar.

Dimulai ketika ayahku menculik seorang pemuda.

Lant hanya mengalihkan pandangan ketika ditatap tajam oleh Sylvia.

Layar berubah memunculkan judul dari cerita itu.

"Judul yang panjang..." kata Diana.

Bunga neraka.

𝙍𝙀𝘼𝘾𝙏𝙄𝙊𝙉 𝙏𝙊 𝙈𝘼𝙉𝙃𝙒𝘼𝙎 [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang