TWTPFLOB [05]

2.4K 297 86
                                    


Cahaya malam yang seakan berwarna ungu tak meredakan aura menyeramkan dari ruangan tersebut.

Bau racun yang menyengat bahkan seakan bisa terlihat bagaikan asap makanan baru jadi, disana Roxana berjalan dengan langkah pelan, sebagian wajahnya ditutup oleh kain transparan untuk menyamarkan bau racun yang masuk ke hidung nya.

"Ugh, dari sini aku bisa merasakan bau racun nya." Psyche menutup hidung nya dengan raut jijik terpasang, ia jadi mengingat racun yang mengenai medeia saat berada di tubuhnya.

Dihadapan Roxana terdapat sebuah telur besar, ia mengelusnya pelan, "sudah sebesar ini rupanya," ujar Roxana.

"Besarnya!!" Athanasia dan Leticia menatapnya dengan tatapan berbinar, perut karung mereka tiba-tiba berkedut.

"Tunggu- kupu-kupu bukannya lahir dari kepompong, bukan telur?" Tanya Ji-ho membuat Lucas tertawa.

"HAHAHA, apa yang kau harapkan dari dunia novel? Kehidupan normal? Ampas sekali otakmu," ejek nya membuat ji-ho melirik nya dengan kesal.

"Hei, kau tak lupa kalau kau dari novel juga, kan?" Pertanyaan Dan-i membuat Lucas terdiam.

Mereka tertawa keras setelah melihat wajah kicep milik lucas, apalagi Jeremy dan ji-ho yang sudah tergelak sampai jatuh ke lantai.

Lucas hanya memasang wajah masam nya, tak pernah terpikirkan olehnya akan di permalukan dengan seorang gadis yang jauh lebih muda darinya.

Athanasia pengecualian.

Kupu-kupu beracun.

Sejenis makhluk iblis langka yang habitat dan telurnya susah ditemukan.

Tentu saja jadi mudah untukku yabg tahu alur novel nya.

Pheron mengerutkan, "memang ya kekuatan pemeran utama yang bereinkarnasi, aku jadi ingin salah satu dari mereka," katanya membuat Helio tersedak minumnya.

Ia membersihkan noda teh di pinggir bibirnya, "hey, terima saja kau menjadi pemeran pembantu!" Ia memekik membuat Pheron menatap lelaki bersurai silver itu dengan marah.

"Hah?! Kau juga kerjaan nya cuman bucin sama medeia!"

"Kau kardinal bodoh yang rela menusuk matanya hanya karena sebuah gurauan."

"Aku itu orang yang bertanggung jawab, tahu!"

"Kalian berdua, diamlah." Medeia tersenyum hingga mata nya tertutup membuat kedua lelaki itu terdiam dalam sekejap.

Racun dapat membantu proses penetasan kupu-kupu beracun. Makanya rumah kaca dengan tanaman beracun ini adalah tempat paling tepat untuk proses tersebut...

Tapi sebaik apapun efeknya, hanya 30% peluang telur ini bisa menetas. Sangat sulit.

Lalu yang lebih sulit dari menetapkannya adalah menjinakkannya.

Roxana perlahan membuka kancing baju tangan nya, lalu menghitungnya hingga ke siku.

Ia mengambil pisau kemudian menyayat lengan nya menggunakan pisau tersebut.

"Kyaaa!!!!" Sierra memekik melihat tangan putri nya yang menyayat, tubuhnya seketika lemas membuat Maria yang disampingnya khawatir.

"Sierra!" Maria dan Griselda menahan tubuh Sierra yang tumbang, mata wanita itu terpejam.

Rebecca yang mendengar adanya keributan langsung menghampiri mereka dan melihat sierra yang tak sadarkan diri.

"Biar aku bawa keruang rawat, kalian disini saja," kata Rebecca sambil menggendong tubuh Sierra ala bridal style.

𝙍𝙀𝘼𝘾𝙏𝙄𝙊𝙉 𝙏𝙊 𝙈𝘼𝙉𝙃𝙒𝘼𝙎 [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang