Kuroo Tetsurou, Haikyuu!!! © Haruichi Furudate
wabi-sabi's Plot Story © SwanrovstteSwansCollab first Event: wabi-sabi
Note: Ini hanya sebuah fiksi yang diketikkan untuk projek dan asupan pribadi, tidak mengambil keuntungan apapun selain memberi asupan pada pembaca. Untuk disclaimer telah tertera jelas di atas.
Enjoy, Lady!
---
"Kak, ini laporan saya." [Name] menggeserkan laptop ke samping agar menghadap ke kakak mentor di mata kuliah laboratorium teknik pangan, Kuroo Tetsurou. Sang gadis memberikan mouse ke pada Tetsurou, sesekali mengusap wajah was-was ada revisi. Walaupun gugup dan takut dengan revisi, kesenangan mendominasi karena kakak tingkat yang baik ini membelikan donat JCO untuknya. Tanpa ragu, dia meraih donat rasa orealogy, favoritnya. Nikmatnya kalau punya kakak tingkat kaya dan baik hati.
Kurang lebih satu semester telah berlalu. Dua insan berbeda gender ini sudah menjalin hubungan dekat walaupun kegiatan P2K2 berlalu. Tetsurou masih menjadi kakak mentor di mata kuliah laboratorium, terkadang masih memberi tebengan bagi [Name] pulang. Mengingat gadis itu terkadang harus naik ojol pulang ke rumah, sang adam tentu dengan baik hati menawarkan.
Berkat P2K2 juga, [Name] selangkah lebih dekat dengan Tetsurou, informasi dan hal-hal yang perlu dia pelajari juga selangkah lebih awal dibanding yang lainnya. Karena keuntungan ini, dia tidak mengkhawatirkan kekurangan relasi karena kepribadiannya. Selama dia masih memiliki hubungan baik dengan Tetsurou, dia masih terbantu untuk informasi penting. Bukan berarti [Name] tidak memiliki teman di kelasnya, hanya saja, dia belum terbiasa berinteraksi dengan banyak orang. Teman-temannya berambisi untuk mendapatkan nilai tinggi, dia masih memikirkan kehidupan monoton ini.
"Ini udah lebih baik dari sebelumnya, tetapi kayaknya kamu perlu banyak membaca referensi. Untuk daftar pustaka, bisa lebih mudah menggunakan aplikasi mendeley, nanti aku bantu installkan deh," jelas Tetsurou, masih berkutik pada layar laptop. Sesekali mengetik untuk mengubah kata-kata yang menurutnya kurang cocok di sana. "Ah, iya, ini kamu jangan lupa turnitin ya sebelum dikumpulkan," lanjutnya.
[Name] tidak langsung menjawab, atensi tersita pada donat tiramisu yang dia ambil untuk dilahap. Cream di dalam donat cukup banyak sampai-sampai dia belepotan ketika makan, tangan mencari-cari tisu. "Ha--iya, Kak, oke, Kak," jawabnya, menerima tisu dari Tetsurou yang cukup peka.
Duh, ke mana coba ketemu kakak tingkat baik seperti Tetsurou?
Belum sempat Tetsurou ingin menertawai [Name], dia mendengar suara anggota UKM Taekwondo memanggilnya. Dia berpamit sejenak pada sang adik tingkat kesayangan, menyusuli temannya. Langkah diambil begitu santai, bahu yang tegap itu berhasil memberi kesan gagah dan juga kenyamanan tak terduga. Semakin lama sang hawa mendapati punggung itu, semakin merasa terlindungi dengan baik.
"Eh, [Name], kamu pacaran sama Kak Kuroo?"
[Name] menangkap pertanyaan, menoleh sembari memasukan donat ke dalam mulut sepenuhnya. Mengunyah sebelum menelan, tangan bergerak mematikan laptop sebelum menjawab, "Ha? Belum, kenapa?"
Sang teman, Akane, memberi tatapan mata berbinar. Seperti mendapatkan bahan gosipan baru, dengan cepat membalas, "Oh, lagi pdkt berarti?"
Lagi-lagi, respon [Name] tidak sesuai dengan keinginan Akane. [Name] menggeleng kepala, memiringkan kepala dan menaikan sebelah alisnya. Sesungguhnya, dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Tetsurou, tidak lebih dari kakak tingkat dan adik tingkat yang saling membantu jika ada keperluan. Mungkin jika lebih, teman dekat di kampus?
"Lah, tadi bilang belum," ucap Akane, cemberut.
[Name] menghela napas pelan, "Sebenarnya dirimu bukan orang pertama yang bertanya. Tetapi kalau aku bilang 'tidak' bukankah jika aku beneran pacaran dengan Kak Kuroo, jatuhnya aku kena karma? Makanya aku jawab belum." Dia menyimpan laptop ke dalam tas, kemudian menawarkan donat JCO pada Akane, "Mau?"
"Mau!" Akane tanpa ragu meraih salah satu donat, kemudian menyambung kembali pembicaraan, "tapi, aku rasa Kak Kuroo suka padamu, loh! Kayak tiap hari ada chat dirimu, terus sering ajak jalan atau ikut kegiatan, belum lagi tiap konsultasi beliin makan. Duh, kalau saja dia suka padaku, aku akan sangat bahagia."
Mendengar penjelasan Akane membuat [Name] merenung, dia menoleh ke arah Tetsurou yang tengah sibuk berbincang kepada teman-teman satu UKM. Lantas, dia teringat masa-masa sang lelaki mendekati dirinya, mengajaknya berbincang dan membahas sesuatu absurd. Sungguh, dia tahu harusnya ketertarikan Tetsurou sudah melebihi dari kakak tingkat. Akan tetapi, dia masih memilih untuk tidak mengambil pusing tentang hubungan lanjutan. Lagian, mereka sibuk kerja dan kuliah, kan?
"Iya juga ...."
Akane mengerjapkan mata sembari memakan donat, bingung. "Eh, itu, Kak Kuroo datang!" ucapnya dengan semangat.
"Oh, halo, Akane," sapa Tetsurou sembari melempar cengiran halus. Kemudian atensinya langsung tertuju pada [Name], "Yuk, buruan, ruangannya udah dibuka."
Sang gadis mengangguk kecil, menyimpan barang-barang dengan segera. Memandang donat JCO yang masih tersisa banyak, memikirkan kapan Tetsurou akan berkata padanya untuk dibawa pulang saja. Ayolah, dia suka donat ini! Tanpa ingin membuat sang kakak tingkat menunggu lama, dia menutup kotak, "Aku duluan ya, Akane."
Akane memberi respon mengangguk. [Name] segera berjalan berdampingan dengan Tetsurou, tangan mengangkut beberapa tas termasuk kantung JCO. Tak lupa, Tetsurou menawarkan untuk membawa, tetapi ditolak oleh gadis itu.
Dua insan berawal lagi insiden konyol, berlanjut dengan takdir konyol yang terus mempertemukan mereka, mungkinkah mereka adalah jodoh?
---
Batam, 02 Agustus 2021,
---
KAMU SEDANG MEMBACA
wabi-sabi | Kuroo Tetsurou
Hayran KurguThe story of my life; nothing lasts, nothing is finished, nothing is perfect, but you complement the nothingness itself. . Berawal dari keasingan dan ketidaktahuan. Dua insan berbeda gender tanpa sadar terjalin benang merah. Di bawah cakrawala, mere...