Dengan cepat Somi berlari menuju pintu dorm NCT untuk mengetahui keadaan Haechan dan apa yang sebenarnya membuat Haechan babak belur seperti ini. Sebelum masuk, Somi mengatur nafasnya menjadi Kembali teratur dan kemudian secara perlahan ia mengetuk pintu itu berharap dengan cepat seseorang akan membukakan pintu untuknya.
"Oh Somi? Kau datang tengah malam begini?" dengan wajah khawatir, Taeyong mempersilahkan Somi untuk masuk dan langsung memberikan kabar terbaru Haechan mengenai gadis itu.
"Haechan baru saja diantar ke klinik terdekat, luka di pelipisnya sedikit serius, sebentar lagi ia pulang. Kau tunggu saja di kamarnya, nanti kalau dia datang kau bisa tanyakan apa yang terjadi" jelas Taeyong.
"Aku masuk dulu ya oppa" "Jika kau lapar, buatlah ramyeon kesukaanmu. Anggap saja rumah sendiri"
Selama satu jam menunggu akhirnya pintu kamar Haechan terbuka dan menampilkan wajah pria itu yang sudah sedikit pucat dengan perban di pelipis kirinya.
"Hai cantik" sapa Haechan kemudian mengecup kecil kening Somi "kau berhutang penjelasan padauk Lee Haechan" cerca Somi kemudian.
"Iya aku tahu, aku ganti baju dulu ya setelah itu aku akan menjelaskan semuanya kenapa ini bisa terjadi" ucap Haechan kemudian melepas jaket yang menutupi tubuhnya.
Tidak lama, Haechan menyusul Somi yang berbaring di kasurnya kemudian menarik gadis itu agar memeluknya. "Kamu mau dengar dari awal atau langsung ke intinya?" tawar Haechan "Keduanya kalau bisa" jawab Somi.
"Tadi aku membuka akun instagrammu dari handphoneku, aku membaca DM nya dan mengecek komentar di setiap postinganmu dan mungkin aku yang terlalu lelah atau bagaimana jadi aku mengajak orang itu bertemu dan ia seorang laki-laki kemudian--"
"Intinya kau bertengkar dengan hatersku?" tanya Somi to the point "Yah kurang lebih begitu" jawab Haechan kemudian menutup matanya yang sudah sangat mengantuk.
"Tidak penting" gumam Somi yang sontak membuat Haechan membuka matanya dan menatap gemas Somi. "Aku hanya tidak suka gadis yang aku sayangi dan aku cintai sepenuh hati seperti istri sendiri diberikan komentar yang sangat jauh dari kata pantas, terserah jika bagimu itu tidak penting tapi bagiku itu sangat penting" jawab Haechan sambil mencubit ujung hidung Somi.
"Apa sangat sakit?" tanya Somi sambil meraba pelan wajah Haechan yang sedikit lebam "Jauh lebih sakit kalau harus melihat gadisku menerima kata-kata tidak pantas dari orang lain" jawab Haechan membuat Somi tersipu kemudian menenggelamkan wajah merahnya di ceruk leher Haechan.
***
"WOW"
"Astaga Somiiii perutku juga terasa seperti ada kupu-kupu di dalamnya"
"Bisakah aku ikut memeluk Haechan? Astaga kenapa Haechan hanya diciptakan satu saja oleh Tuhan?"
Somi hanya bisa meringis setelah ia menceritakan semuanya kepada Saeron dan Saeron bereaksi sedemikian rupa. Sebenarnya Somi juga sangat meleleh dengan sikap dan prilaku Haechan kemarin, dimana lagi ada laki-laki yang rela wajahnya babak belur hanya karena membela Somi? Guanlin mungkin iya, tapi kan Guanlin saat ini tidak sedang di Korea.
"Aku harap Haechan akan bertahan dengan sikapnya yang seperti ini kepadamu Somi" ucap Saeron tiba-tiba "maksudnya?"
"Yahh jika mengingat apa yang Haechan lakukan dulu, aku rasa dia merasa sangat bersalah dan tidak meu mengulang kesalahannya dua kali. Aku tahu, jauh di lubuk hatinya Haechan sangat menyayangimu" jelas Saeron "Ya aku harap begitu, semoga semua akan bertahan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene (Haechan x Somi) x 00 Line
Fanfiction"Ini karirku dan aku yang berhak memutuskan" - Jeon Somi "Bisa tidak jangan keras kepala?" - Lee Haechan