Baru beberapa bulan berpacaran, Haechan dan Somi sudah mendapat cobaan pertama mereka karena Haechan terkena cedera di tulang keringnya. Somi mengingat betul apa yang terjadi waktu itu, jadi begini ceritanya.
Somi bangun seperti biasa waktu itu, melakukan kegiatan yah benar-benar seperti biasa tanpa ada firasat apapun. Bahkan, gadis itu bahkan berjanji mengajak Evelyn membeli sebuah boneka.
"Kalau ditunda besok bagaimana? Lihat! Langitnya mendung, aku tidak mau menanggung resiko kita kehujanan di jalan" ujar Somi sambil manatp langit yang mendung dengan cukup gelap.
Evelyn hanya menghela nafasnya dan mengangguk. Karena ia tau sebentar lagi sang kakak akan debut, dan ia tidak akan membiarkan sang kakak sakit hanya karena mengantarnya membeli boneka.
"Kalau kau mau hari ini, kita pesan online saja. Kau bisa memilih apa yang kau mau" hibur Somi
"No, its okay. We can go tomorrow"
Dan benar saja, hujan deras mengguyur Seoul siang itu bahkan rasanya seperti jam 6 sore. Somi menatap handphonenya menunggu Haechan menghubunginya karena terakhir lelaki itu mengatakan bahwa ia akan pergi untuk latihan persiapan konser bersama 127. Tapi ini sudah sangat lama, tidak wajar perusahaan melakukan latihan selama 8 jam berturut-turut.
Somi pun merasa gerah, padahal cuaca di luar sedang tidak mendukung. Mungkin gerah karena Haechan lama tidak menghubunginya. Setelah mandi ia menyempatkan diri mengambil beberapa potong buah semangka dan kegiatan makannya terhenti ketika mendapatkan telfon dari manajer kekasihnya.
"Halo Somi? Apa kau sibuk hari ini?"
"Tidak, aku tidak"
"Tolong susul kami ke rumah sakit Seoul"
Perasaan Somi sungguh tidak enak sekarang, bahkan ia tidak melanjutkan memakan buah semangka di tangannya.
"Kenapa?"
"Haechan.."
"Tulang keringnya retak, hari ini langsung diambil untuk operasi"
Rasanya dunia Somi berhenti saat itu juga.
***
"Sudah jangan menangis" Taeyong mengelus pundak Somi kesekian kalinya, menyuruhnya berhenti menangis.
Padahal ia tau Taeyong bersikeras menahan tangisnya, ia pun bisa merasakan tangan Taeyong yang bergetar mengelus pundaknya.
"Aku takut" ujar Somi sambil mengelap matanya yang sudah bengkak.
Sudah 3 jam lamanya Haechan ada di dalam ruangan operasi. Orang tuanya pun sudah datang untuk menemui laki-laki itu, namun mereka tidak bisa berlama-lama. Nanti malam mereka akan datang kembali setelah pekerjaan mereka selesai. Bahkan tadi Lee Soo Man sempat datang dan bertanya bagaimana kabar Haechan.
Dokter yang menangani Haechan juga sudah memberi informasi langsung kepada pemilik SM Entertainment itu. Haechan harus rehat kurang lebih sebulan untuk pemulihan dan mungkin tidak bisa berpartisipasi di banyak kegiatan. Dan Lee Soo Man langsung memerintah staffnya untuk membuat informasi ini dan melakukan perubahan jadwal. Beliau ingin Haechan istirahat total demi kesembuhannya.
Somi menggenggam tangan Haechan yang berbalut selang infus. Sesekali ia menatap kaki Haechan yang berbalut gips. Sakit rasanya melihat Haechan yang biasanya sangat aktif harus berdiam diri dengan kurun waktu yang belum bisa ditentukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene (Haechan x Somi) x 00 Line
Fanfic"Ini karirku dan aku yang berhak memutuskan" - Jeon Somi "Bisa tidak jangan keras kepala?" - Lee Haechan