8. Ibarat Pohon

1.5K 183 52
                                    

(Warning +)


Somi benar-benar terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang. Ketiga gadis dengan masker kemarin berdiri di depannya. Sontak Somi memundurkan langkahnya, jujur ia masih merasa takut dengan gadis itu.

"Jangan takut eonni, kami ingin meminta maaf" ucap salah satu dari mereka sambil menyodorkan sebucket bunga mawar merah besar ke hadapan Somi.


Jadi, Somi yang sendiri di rumah mendengar bel rumahnya yang berbunyi. Karena tadi Haechan bilang sedang di jalan jadi ia dengan santainya berjalan ke depan dan gadis itu kaget melihat tiga gadis kemarin kembali ada di depan rumahnya.


"Maafkan kami yang bersikap kekanak-kanakan. Terima kasih sudah membebaskan kami" ucap gadis yang lain sambil memberi Somi sebuah kotak dan ia memungkuk setelahnya.

"Kami tau tindakan kami berlebihan, bahkan mengancam nyawa dan kesehatanmu. Kami meminta maaf sekali lagi. Sijeuni ada melindungimu juga, eonni" sambung gadis terakhir sambil memberikan Somi sebuah paper bag.


Setelah menerima ketiga barang itu, belum sempat menjawab ketiga gadis itu sudah berlari. Somi menatap pemerian gadis itu dengan terharu, karena sijeuni akan menjaganya maka ia juga berjanji akan menjaga Haechan untuk mereka.

"Terima kasih" gumam Somi.















"Dari Guanlin?"

Ucapan Haechan membuat Somi mendongakan kepalanya. Ia menatap Haechan aneh, sejak kapan pria itu berdiri di sini? Dan keanehan lainnya adalah ia bisa melihat mata Haechan yang sembab.


"Bukan, kamu inget sasaeng yang kemarin? Mereka barusan kesini minta maaf, dan mereka ngasi aku ini" pamer Somi sambil memperlihatkan barang-barang yang ia dapatkan.

Somi bisa melihat Haechan tersenyum di balik maskernya. Tapi ia juga merasa khawatir. Entahlah, mungkin nanti Haechan akan bercerita.


"Ayo masuk"

***

"Terus kenapa kamu gak ikut ke rumah nenek?" tanya Haechan dari dalam kamar mandi.

"Besok Teddy Oppa mengajakku rekaman. Aku malas bangun pagi, jadi ya sudah aku sendiri. Tapi karena kejadian kemarin, makannya ibu suruh kamu nginep nemenin aku" jawab Somi yang sedang tiduran sambil memainkan handphonenya.


Haechan pun keluar dengan kaos hitam kesayangannya dan celana pendek. Ia menyusul Somi dan langsung memeluk erat gadis itu yang membuatnya kesusahan untuk bernafas.

"Lepas dulu, Channnnn" rengek Somi karena merasa pasokan oksigennya mulai berkurang.


"Wangi kamu enak" jawab Haechan sambil menyelusupkan kepalanya ke leher Somi. "Iyalah! Aku udah mandi, kamu cuci muka aja bau" canda Somi

Behind The Scene (Haechan x Somi) x 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang