Pagi ini, aku hendak berjalan menuju ruang kelasku yang berada diarea dalam sekolah. kalian tau? Setiap hari aku harus melewati kamar mandi yang sangat sedap baunya bila kalian hirup. Beuhh mangstap.
Sampainya dikelas, akupun duduk dan memasukkan buku paketku ke dalam kolong bangku. Oiya aku belum pernah memperkenallan diriku yang baik bukan? Baiklah
Perkenalkan namaku Bitna Andita Keandri, kalian bisa memanggilku dengan Bitna, Andita, Kea, ataupun Andri. Nama lengkapku memang bisa dipakai untuk nama panggilan sih, tapi itu terlalu banyak. Nama ini diberikan oleh Kakakku—Bulan Tyas Gumindri.
Aku masih duduk dibangku SMA kelas XI. SMA tempat ku menimba air—ilmu ini, salah satu SMA elit, namanya SMA KISANTRI.
Apalagi ya? Kurasa itu aja. Selebihnya kalian baca aja ya~
Sekitar dua puluh menit, teman sebangku-ku datang, namanya Bagus Gilang Rajendra. Iya dia yang absenya sebelum ku.
Anaknya sih lucu, tapi jail, tapi pinter. sayangnya kita teman—hiks.
Menunjukkan deretan gigi yang putih itu, ia mengangguk. Aku menghela napas, dan segera mengambil buku latihan bahasa inggris yang sudah ku siapkan di kolong meja tadi, serta menyerahkan kepadanya.
Memang Bagus memanggil ku dengan sebutan 'Nana'. Katanya biar ga susah manggilnya.
"Bitna Andita Keandri. Kalo kamu?"
"BagusGilang Rajendra"
"Gue panggil Nana boleh engga?"
"Eh boleh kok. Tapi kenapa? Biasanya gue dipanggil Bitna atau Andita."
"Susah nama lo, makanya gue gampangin jadi Nana".
"Iya iya".
Setelah itu, lebih dari setahun Bagus memanggilku Nana, terkadang teman teman sekelasku juga memanggilku Nana.
"Na. Lo kepo ga sama muka Pak Steven?". Tanya Bagus tanpa menoleh kearahku, masih menyalin tugas.
"Gatau, biasa aja. Lagian gue cuman heran kenapa musti disembunyiin itu muka?".
"Muka nya muka kriminal mungkin". Celetuknya tanpa ragu
"Hush! Sembarangan lo!". Aku memukul lengannya pelan
"Abisnya, gue tumben deh denger kepsek itu mukanya ditutupin. Iyakan Kai?".
Kai—pria yang disebut namanya oleh Bagus menoleh ke belakang. "Iyain ajalah. Cerewet lo pada. Biarin aja kali, mau dia nutupin muka, nutupin jerawat, nutupin umur, yang penting kan integritas Beliau buat ngejalanin tugas sebagai kepsek".
"Kai. Lo emang beda". Kataku sambil memberi acungan jempol