Disinilah Andita dan Steven, dirumah Gilang-tepatnya dikamar Gilang, dengan selimut yang menutupi badannya.
"Lo demam tapi sampe segininya, heran gue. Kemaren kan ga ada ujan, gimana bisa demam?" Ucap Andita heran
"Mana gue tau, orang gue dikasinya sakit harini, tanya noh ama yang diatas" Balasnya sewot
"Ditanya malah sewot emang cuman lo doang, nih buah dibeliin ama pak Steven, dimakan jan lu liatin doang ogeb" Ucap Andita menyodorkan sekresek yang berisi bermacam macam buah.
Gilang menerimanya lalu menaruh disebelahnya dan berusaha untuk duduk dengan dibantu Andita.
Tiba tiba Ibunda Gilang masuk ke kamarnya untuk memberi minuman yang tadi sempat Beliau buat, "Ini minumnya, maaf seadanya ya pak, Bitna"
Andita dan Steven menggeleng berbareng, "Gapapa tante, Bitna yang makasih" Ucap Andita diakhiri dengan senyuman
"Gapapa Ibu Diah, saya berterimakasih, sudah diberi ijin masuk kesini", gantian Steven yang ngomong sekarang
Ibu Diah-Ibunda Gilang-tersenyum mengangguk dan membiarkan Kepala sekolah dan teman sejawat Gilang menengok anak semata wayang nya.
Kini atensi kedua orang itu beralih ke Gilang. "Pak Steven kenapa mencari saya? Kalo si Nana sih biarin aja ga ngurus saya".
Mendengar hal itu, Andita tanpa ragu memukul lengan Gilang dengan keras.
Steven tertawa dari dalam topeng, "Saya mau ajak kamu buat ikut pensi nanti bulan oktober"
Andita terkejut, begitupun Gilang. Steven tersenyum dibalik topengnya, "Saya tidak terbiasa seperti ini, tapi khusus untuk kalian-"
Steven menjeda ucapannya, lalu membuka topeng kaonashi nya dengan tersenyum, "-saya menunjukkan wajah saya".
🐰
Andita sampai dirumah dengan wajah hampa, kosong dan berasa tidak berjiwa sekarang. Masuk dengan diam tak berucap apapun, padahal Ibunya sudah memanggilnya beberapa kali, namun tak dijawab satupun oleh Andita.
Berjalan dengan tatapan kosong Andita masuk ke dalam kamarnya, duduk dipinggiran kasur.
Jujur, Andita masih kaget dengan wajah Steven. Dan masih tertempel jelas diingatan Andita bagaimana bentuk wajah Steven yang terseyum manis. Sungguh Andita terpukau dengan wajah yang sangat hangat dan dingin sekaligus.
Begitu pula dengan Gilang, ia masih shock akibat melihat wajah Kepala Sekolahnya, tapi dengan pede Gilang menepis, "Masih gantengan gue, walaupun Pak Steven ganteng juga".
Begitulah reaksi mereka setelah melihat dengan jelas wajah Steven.
Wajah Steven setelah membuka topeng kaonashi-nya
💘💘💘