Andita datang ke tempat latihannya sendiri, tanpa ada Gilang. Berjalan masuk ke lapangan, Andita ternyata sadar, dia tidak ada teman disini. Kecuali Juan.
Sayangnya Juan lagi sibuk latihan duluan ketimbang yang lain. Sesemangat itu buat menangin porjar, atau memang harus begitu ya?
Juan melihat Andita yang sedari tadi duduk diam dan memandanginya dari kejauhan, lalu menghampirinya.
"Kenapa? Liatnya begitu banget?"
"Lo semangat banget latihannya, pengen menang ya?"
Juan menghela napasnya, lalu duduk disamping Andita, "Semua pasti pengen menang dit, emang lo ga pengen? Lo tau ga? Sekolah kita tu punya saingan tetap, udah sepatutnya dong kita banggain nama sekolah?"
Andita mengangguk setuju, "Gue tau kok sekolah ini ada saingan yang tetap, Bimantri kan? Tapi kenapa sih harus banget gitu saingan? Kek dari gue SD saingan mulu, kaga baikan"
Juan menggeleng, "Gue gatau kalo itu, yang pasti kita harus menang. Btw ayo latihan, sama gue kok"
Mengangguk pasrah Andita berjalan mengikuti langkah Juan ke tengah lapangan.
🐰
Andita berjalan keluar lapangan menuju parkiran, untuk menemui motor tercintanya. Lalu pulang begitu saja, karna Andita sudah terlalu letih untuk latihannya.
Sampainya dirumah, ia langsung mengganti pakaiannya dan tentu saja mandi, panas.
Sambil menyalakan lagu didalam kamar mandi, Andita bernyanyi dan berjoget ria. Ditengah-tengah ia melakukan aktifitasnya, pintu kamar mandi diketuk.
"IYYAAAAA"
"ADA PAK STEVEN DEK", Teriak Kakak Andita, Bulan.
"KOK BISA?!"
"ADUH MANA KAKAK TAU, CEPETAN SANA", Lanjut teriak Bulan, lalu pergi dari depan kamar mandi menuju kamarnya. Karna Steven sudah diurus oleh Ibu Andita pastinya.
Andita langsung cepat-cepat untuk menyelesaikan konser kecilnya, lalu menuju ruang tamunya.
Yap! Benar saja, ada Pak Steven tapi tanpa topeng, serta bajunya yang sangat santai, seperti orang yang ingin jalan-jalan.
Andita duduk disamping Ibunya dan segera salim kepada Steven.
"Ada apa Pak ke rumah saya?", Tanya Andita kebingungan, ini sudah malam, tapi tiba-tiba ada kunjungan kepala sekolahnya ke rumah nya.
Steven sedikit tertawa, "Saya hanya ingin mengajak kamu keluar sebentar, kamu mau?"
Sontak Andita kebingungan, ini kenapa Kepala Sekolahnya mengajak keluar? Apa ia akan dimarahi lagi? Tapi ia tidak membuat kesalahan apapun?
"Hah? S-saya gatau pak, saya harus ijin dul-", Ucapan Andita terpotong oleh ucapan Ibunya
"Udah sana, orang Nak Steven udah ijin ama ibu, kamu ganti baju gih"
Sip, Andita mau pingsan aja.