Seseorang berjalan mendekat padaku, duduk perlahan dan memegang tanganku.
Ia berkata,
"Jika dibandingkan dengan perempuan itu, kau sangatlah jauh dibawahnya. Perempuan itu nyaris sempurna dengan segala yang ia punya."
Aku tertegun, itu memang benar.
Dan semua ini sekali lagi menyadarkanku.
Bahwa Allah begitu adil, sebelum aku semakin tenggelam dalan lautan maksiat,
Allah menunjukkan bahwa dia tak sebaik yang ku bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Milik-Mu
PoetrySebuah perjalanan menakjubkan menuju jalan yang terlewatkan. Tentang kemudi yang patah. Tujuan yang terbantah. Dan rasa yang salah. Tentangnya, yang menjeratku betah tak luput jua menuang patah.