Pada hari ini, tepat ketika matahari terbenam.
Aku bertekad untuk berhenti menunggumu.
Setelah semua hal menyakitkan kemarin, aku tersadar bahwa kau tidaklah sebaik yang ku kira.
Semua omong kosongmu itu, sudah ku buang jauh sampai-sampai aku lupa bahwa kita pernah dekat.
Padamu, aku pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Milik-Mu
PoetrySebuah perjalanan menakjubkan menuju jalan yang terlewatkan. Tentang kemudi yang patah. Tujuan yang terbantah. Dan rasa yang salah. Tentangnya, yang menjeratku betah tak luput jua menuang patah.