Itu arah yang salah, Angin
Tujuanku bukan ke arah sana
Pria yang aku kejar tidak berjalan menuju kesana
Tolong, berhenti dan kembalikan payungku
Aku akan marah jika kau membuatku kehilangan jejaknya
.
.
Maharani terus mengejar payungnya yang entah mengapa seperti sedang mengajak untuk bermain kejar-kejaran. Baju yang ia kenakan sudah lumayan basah akibat gerimis kecil yang juga tidak mau berbaik hati pada gadis malang ini.
HAP
Seseorang berhasil menangkap payung merah muda yang sedari tadi tidak mau berhenti untuk terbang. Seorang anak kecil berambut pendek dengan pita bunga kecil di rambutnya berhasil mencegah payung tersebut terbawa angin lebih jauh. Setelah itu dibawanya payung yang ia temukan mendekat kepada pemiliknya yang sekarang nampak terkejut.
"Ini payungnya kakak cantik," ujarnya sembari memberikan payung merah muda tersebut kepada Maharani.
Maharani lalu menerima kembali payung merah mudanya seraya tersenyum, "Terimakasih adik kecil."
Melihat anak kecil di depannya saat ini, membuat Maharani sedikit mengernyitkan dahi. Gadis kecil ini memakai seragam yang biasanya digunakan pada hari senin lengkap dengan sepatu hitam dan tas di punggung.
Namun, seragam yang ia kenakan rasanya sudah tidak lagi berwarna putih seperti yang seharusnya, melainkan sedikit menguning dengan beberapa noda kecoklatan. Sepatu hitam itu lusuh dan dihiasi oleh beberapa lubang sehingga mampu memperlihatkan kaus kaki putih yang gadis ini kenakan. Tidak hanya itu, Maharani juga melihat beberapa benang menjuntai dari tas hitam yang ada di punggung.
Seharusnya Maharani segera berbalik arah dan kembali berlari mengejar Chandra.
Seharusnya Maharani segera pergi setelah mendapatkan kembali payungnya.
Seharusnya begitu, tetapi gadis kecil itu segera menginterupsi terlebih dahulu.
"Kakak, aku jualan pulpen. Kakak mau beli?" Anak kecil itu bertanya dengan sedikit ragu, namun Maharani juga bisa melihat wajah berharap dari anak itu. Seakan-akan mengatakan jika Maharani mau membeli pulpennya, maka ia akan sangat bahagia.
Baiklah, mungkin kita bisa melupakan sebentar soal Chandra yang sudah pergi entah kemana bersama dengan kameranya. Saat ini ada tokoh baru yang sepertinya sangat membutuhkan uluran tangan dan kedermawanan dari seorang Maharani.
'Chandra, tolong jangan pergi lebih jauh lagi.'
.
.
~next
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Different Cities (Haechan - Ryujin)
RomanceKamu akan dibawa pergi ke 3 kota yang berbeda dalam cerita ini. "Ternyata benar apa kata orang - orang. Ketika Tuhan menciptakan Bandung saat sedang tersenyum, maka Tuhan menciptakan Jogja saat sedang jatuh cinta, lalu Malang tercipta saat Tuhan sed...