Namanya Resna, gadis kecil yang baru saja dikabulkan doanya tadi malam.
"Kak, uangnya terlalu banyak. Pulpen yang saya jual hanya pulpen bekas yang mungkin sudah sulit untuk dipakai."
Andai saja Resna tau, Maharani bahkan tidak peduli apakah pulpen ini masih bisa digunakan atau tidak. Bagi Maharani, yang paling penting adalah apakah Resna dan keluarganya punya makanan untuk malam ini.
Maharani baru saja mendengar banyak cerita tentang sisi lain kehidupan di tengah kota Bandung. Di balik kata damai, ada anak kecil yang harus rela menerobos hujan demi mengumpulkan beberapa lembar rupiah.
Resna bercerita banyak tentang tisu dan stiker berisi doa-doanya yang jarang laku dibeli orang. Tidak jarang juga ia harus pulang dengan tangan kosong serta perut yang lapar, artinya tidak akan ada makanan untuk ibu dan adiknya malam itu.
Kemudian mereka harus menunggu kembali datangnya pagi dan berharap akan ada orang baik hati yang mau mengulurkan tangan dengan memberi meskipun sedikit.
Maharani mendengar setiap cerita yang Resna ucapkan. Beberapa kali Maharani juga menyelipkan cerita tentang janji yang ia buat bersama Chandra beberap waktu yang lalu. Janji yang menjadi alasan mengapa Maharani ada di sini.
Atau mungkin janji itu hanyalah suatu pertantara agar ia bertemu dengan sosok gadis kecil bernama Resna hari ini. Entahlah, tidak ada yang tau bagaimana takdir akan berjalan, bukan?
"Resna tidak apa-apa hanya punya satu buku. Nanti Resna bisa pinjam teman." Ujarnya lirih
"Mesikpun tidak kamu pakai untuk membeli buku, setidaknya belikan makanan untuk ibu adikmu di rumah. Sudah ya, hujannya sudah reda. Kakak harus pergi sekarang. Kamu juga harus pulang, hati-hati di jalan ya."
Pada akhirnya Resna mengangguk patuh sembari berterimakasih. Rasanya hari ini ia baru saja bertemu dengan malaikat yang sangat cantik. Ia lalu menatap kepergian Maharani sambil mendoakan sesuatu.
"Tuhan, kakak itu baik sekali. Berbaik hatilah juga padanya dengan engkau pertemukan dia pada apa yang sedang ia cari."
Resna memang tidak pernah tau apakah doanya akan didengar oleh Tuhan. Akan tetapi hanya itulah yang bisa ia lakukan untuk mebalas perbuatan baik Maharani hari ini.
~to be continued~
Halo semuanya, bagaimana kabar kalian?
Mungkin ini kali pertama aku menyapa di buku ini
Aku merindukan Bandung
Aku ingin mengunjungi Jogja
Aku juga terkadang ingin kembali ke Malang
Tiga kota dalam buku ini akan menjadi saksi kisah cinta Chandra dan Maharani
Sekaligus aku sisipkan kisah perjuanganku
.
.
Malang sempat menjadi saksi kerja kerasku menggapai gelar juara
Bandung kini menjadi tempat untukku meraih gelar sarjana
Jogja, bisakah kamu nanti menjadi tempat aku tinggal hingga hari tua?
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Different Cities (Haechan - Ryujin)
RomanceKamu akan dibawa pergi ke 3 kota yang berbeda dalam cerita ini. "Ternyata benar apa kata orang - orang. Ketika Tuhan menciptakan Bandung saat sedang tersenyum, maka Tuhan menciptakan Jogja saat sedang jatuh cinta, lalu Malang tercipta saat Tuhan sed...