semuanya dimulai ketika usia aku 15 tahun, Yah hari itu aku pulang sekolah dengan jalan kaki. Pria itu mencoba mengantarkan aku, Sebenarnya aku akan menerima tawarannya itu...Tapi aku takut dilihat Papa dan Mama, Lantas aku menolaknya.
Pria itu terus memaksa, Sejuta kali aku juga menolak. Akhirnya dia undur diri dan pergi menjauh dariku, aku pun pergi kerumah dengan diantarkan oleh gojek, Malamnya sebelum tidur aku melihat bayangan yg lewat dijendela kamarku. Aku memanggil mama dan papaku tapi mereka tak menjawabnya akupun berfikir untuk apa mereka lewat disamping jendelaku, Tiba-tiba dibalik jendela itu ada suara yg mengetuk-ngetuk aku pun turun dari kasurku dan langsung melihat orangnya ternyata itu adalah Pria yg memaksaku untuk diantarkan olehnya tadi.
Aku bertanya "untuk apa kau datang kemari nanti orang tuaku melihatmu"
"Huuusss..." Pria itu meletakan jari telunjuknya di bibirku.
Aku langsung terdiam melihat jari itu dan menyingkirkannya dari bibirku.
"Ngapain malam - malam gini datang, mana lewat jendela lagi" Aku memelankan suaraku sambil sekali - kali melirik kearah pintu kamar"Pengen antar ini sama ngeliat wajah kamu." Ucapnya sambil menyodorkan sebuah kantong yg berisi kardus martabak.
"Buat aku?, Tapi aku - kan nggak pengen" tolakku.
"Alasan kemari cuman pengen liat wajah kamu aja, Terus pas dijalan ketemu sama tukang martabak kesian aja karna pas aku
liat keknya martabaknya masih banyak yaudah aku beli aja yg spesial" jelas Pria itu."Aiiisshh... yasudah sana, Makasih" ucapku lalu mengambil martabak itu.
"Ntar dulu" Pria itu masih tetap bertahan disitu sambil senyum melihat wajahku.
"Nanti kalo orang tua aku liat gimana?, Sudah sana!" Ucapku sambil hendak menutup jendela kamar.
"Bri...Bri..!!" panggil seorang pria parubaya dari luar kamarku.
Mendengar suara itu Aku refleks melihat kearah pintu. "Astaga Papa...sudah sana nanti ketahuan Papa." Usirku pada Pria itu.
"Itu lampu kamar kok masih nyalah?" Tanya Papa dari luar kamarku.
"IYA, INI JUGA MAU DIMATIIN KOK" teriak ku.
"Kak please, Besok aja " Aku memohon padanya.
"Itu yang ku - tunggu, Janji" Pria itu lalu tersenyum dan kemudian berdiri sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
"Apa ini?" tanya - ku, tapi dia dengan cepat menarik tanganku lalu menempelkan jari kelingkingku dikelingkingnya.
"Janji besok aku samperin jangan nolak lagi, Oke" dia menatapku dengan matanya yang indah itu.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan, Kemudian dia meloncat ke bawah dan memanjat pagar rumahku untuk sampai di motornya yang terparkir di luar rumah, ketika hendak menancap gas motor dia membunyikan klakson dengan cukup keras.
"Astaga" ucapku sambil menepuk jidat.
"Biii.. Siapa itu?" tanya seseorang dari luar kamarku.
Aku - pun kaget mendengar suara itu dan lantas menarik tirai jendela lalu berbalik sambil cengengesan.
"Bukan siapa - siapa Mak Heheheh.." jawabku.
Mama mengerutkan dahinya lalu mengalihkan tatapannya kearah kotak martabak yg ku pegang "Itu apa?" Tanya mama.
"Ini martabak, Mama mau?, Ambil aja" aku mencoba mengalihkan pembicaraan agar Mama tidak curiga.
"Boleh, sini"
"Kamu nggak?" Tanya Mama, lalu aku menjawab dengan menggelengkan kepala.
Lalu Mamaku menganggukan kepala dan keluar dari kamarku, Aku yang tadinya berdiri langsung membanting diriku ke kasur dan meraih ponsel yang terletak di meja kecil samping kasurku dan tidak lupa mematikan lampu kamar.
"TIIING....TIING....TIIING...TIIING..." Notifikasi dari handphoneku banyak sekali sampai bingung harus membuka yang mana dulu, ketika sedang memperhatikan
Ponsel tiba - tiba ada 1 notif yang membuatku penasaran alhasil aku membuka Whats app
+62 823-5311xxxx : HaiiSebuah nomor baru, masuk. Aku mengerutkan dahiku ketika melihat nomor itu.
" Ini siapa?, jawab nggak yaah, kalau nggak di jawab berdosa akunya, Mmmm... jawab aja deh" batinku."Yaa?"
+62 823-5311xxxx: Apa kabar?
"Siapa sih?"
+62 823-5311xxxx: Aku Afganzha Keveen Guarta
Yaah, itulah namanya, orang - orang biasa memanggilnya dengan sebutan Kev. Dia Kak Kelasku, kelas 12 Ips 2 yang sangat digandrungi oleh siswi - siswi di SMA Yudira (Sekolah ini milik Ayah Kev) banyak yang bilang dia suka menebar pesona disekolah. entahlah apa tujuannya, dan katanya dia Adalah pemimpin dari Geng Starmoon's, Geng yang suka balapan liar dimalam hari gituuu...
Melihat nama itu aku langsung kaget.
" Oh my god... dia dapat darimana nomorku?" Batin Bri.+62 823-5311xxxx: Kenapa balasnya lama banget?, Kaget?.
"Nggak, shock aja"
+62 823-5311xxxx: Bukannya sama yaak?.
"Bedalah, katanya aja beda!!!"
+62 823-5311xxxx: Galak bet sumpah, nanyain kabar nggak boleh yak"
"Gila kali kau, tadi sudah datang kesini kan?"
+62 823-5311xxxx: Itukan tadi Rachel Brizah.
Ini dia namaku Rachel Brizah Antario, Perempuan tercantik diKeluarga Antario, Anak ke - dua dari tiga bersaudara, dua saudaraku laki - laki jadi alhasil aku selalu berpenampilan tomboy, tapi ketika sudah mulai remaja Mama bilang agar aku merubah penampilanku menjadi lebih feminin katanya, Aku sekarang kelas 10 ipa 4 di SMA Yudira, Aku lahir di Sulawesi, Mamaku asli Sulawesi dan Papaku asli Jakarta.
"Astagaaa,, Iya baiiikk"
+62 823-5311xxxx: Yaudah.. tidur sana, jangan jawab idih ngatur yaak.
"Apaan sih, reseh banget jadi cowo"
Setelah melakukan chatting dengan Pria itu itu aku langsung membuka instagramku karena ada banyak notif yang masuk dari aplikasi itu, tak beselang lama ponselku berdering.
"Nih orang ngapain?" batinku.
"Hallo, belum tidur?" tanyanya.
"Belum" jawabku singkat.
"Mau aku nyanyiin biar tidur?" ujarnya.
"Idih sok iye" jawabku.
"Udah ya... aku tutup telponnya tapi kamu tidur ... daaa..." sambungan telpon itu lalu berakhir dan aku langsung Melihat jam yang ada dihandphoneku jarumnya menunjukan pukul 11.15 malam aku - pun memutuskan untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Temporary
Teen FictionIni cerita tentang seorang gadis yang sedang berlayar di lautan cinta sambil mencari pelabuhan yang tepat untuk Ia menyandarkan Kapalnya. Akankah Ia menemukan Pelabuhan tersebut? Jika Ia sudah menemukannya, apakah pelabuahan itu akan menjadi sandara...