Sampai sudah Bri di Sekolahnya yang bernama SMA Yudira, Bri lalu melambaikan tangan pada Papanya dan masuk ke dalam sambil melihat murid - murid lain di sekitarnya. Ketika sedang berjalan dengan santai Bri lalu di kagetkan oleh Andena yang tiba - tiba menepuk bahunya.
"Serius banget Neng mukanya, ada masalah lagi?" Tanya Andena lalu mensejajarkan langkahnya dengan Bri.
"Nggak kok" jawab Bri sambil memeluk sahabatnya itu.
Mereka - pun berjalan menuju kelas sambil bercerita hal - hal lucu yang membuat mereka tertawa, tak lama kemudian seorang Pria berdiri di hadapan mereka yang membuat langkah ke duanya terhenti.
"Kev ada urusan sama Bri?, yaudah aku tinggal yaakk" ujar Andena lalu melangkah untuk maju tapi ditahan tangannya sama Bri.
"Nggak ada urusan." Jawab Bri sambil menatap tajam ke mata Ikal. "sorry Kak, aku harus ke kelas" lalu pergi dengan menggandeng tangan Andena, melihatnya Kev - pun Bingung dengan sikap anak itu sampai - sampai dia harus menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal.
Ketika sampai dikelas Andena langsung menanyakan apa sebenarnya yang terjadi antar mereka berdua."Belum selesai juga masalah kemarin?" Tanya Andena dengan nada serius, memang selalu serius sih nih anak.
"Mau selesai gimana, kalau minta maaf aja nggak di izinin" balas Bri sambil menatap kosong ke depan.
"Lo udah maafin dia?, Bri jangan ngadi - ngadi" ujar Andena tidak percaya dengan sikap Sahabatnya ini.
Mendengar ucapan Andena, Bri langsung mengalihkan pandangannya pada Sahabatnya itu dengan ekspresi bingung.
"Kenapa emang?"
Andena lalu sedikit melirik ke arah Bri dengan ekor mata "Yah Cowok itu jangan di kasih ruang, kalo di kasih mereka makin menjadi, seakan - akan mereka pikir kita bisa di jadiiin boneka" jelas Andena dengan raut wajah datar tapi matanya tidak bisa bohong, perempuan ini menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui oleh Brizah.
"Kok ngomong gitu?"
Andena lalu mengganti posisi duduknya, dia melihat kedua mata sahabatnya itu secara bergantian.
"Iya, Gue harap sahabat Gue ini nggak akan ngerasaian rasanya di kecewain, dikhinatin, disakitin Cowok" Andena sangat berharap Sahabat satu - satunya ini tidak mengalami hal yang seperti itu.
"GUUUYYYSSS BERITA BAGUS, GURU - GURU RAPAT KITA PULANGGGG" teriak Zaki dengan penuh semangat.
Wah hari ini sangat menyenangkan hanya dapat pencerahan dari Andena dan langsung pulang, Bri tersenyum dengan situasi seperti ini.
Diluar kelas sangat ramai dengan murid - murid yang bersiap untuk pulang, terukir senyum yang indah di wajah masing - masing. Yaiyalah senyum pulangnya lebih cepat nggak ke biasanya :)
Dari kejauhan ada sepasang mata yang melihat Brizah dari atas ke bawah, tatapan yang seperti sedang menyusun suatu rencana, Dan Kev yang tidak sengaja menangkap tatapan itu langsung tau maksud dari orang yang sangat Ia kenal ini.
Dengan sigap Kev langsung berdiri tepat dibelakang Brizah tanpa memberitahunya, membuat orang itu merasa Kev menghalanginya.
Andena lalu merasa ada yang aneh seperti seseorang sedang mengikuti mereka berdua, alhasil dia lalu membalikan tubuhnya dan melihat seorang Pria yang berjalan beriringan bersama mereka sambil tersenyum manis.
"Eeh Kev, tiba - tiba nongol" sapa Andena pada Kev yang berada tepat di belakangnya.
Bri lalu ikut melihat kearah Andena dan langsung berbalik kebelakang mengikuti tatapan Andena.
Setelah mengetahui orang berada di belakangnya Bri lalu membalikan tubuhnya ke depan dan membiarkan Andena berbicara dengan Kev.
Kev lalu menaikan satu alisnya seperti memberi isyarat bertanya "kenapa?"
"Kok tiba - tiba muncul?" Belum juga Kev menjawab pertanyaan itu Andena ditabrak oleh beberapa siswa yang sedang berlarian.
Dengan sigap Kev langsung menangkap Andena yang saat itu hampir mencium tanah air.
"Makanya kalau jalan itu liatnya ke depan bukan belakang, jadi nyusahin orang kan?" ujar Bri dan pergi dengan cepat meninggalkan Kev dan Andena yang masih berpegangan tangan sambil menatap kepergian Bri.
"Dia kenapa?" Tanya Kev.
"Nggak tau" mendengar jawaban itu, Kev langsung melepas tangan Andena dan mengejar Bri.
"Bri.... Briii.... Rachel Brizah" panggil Kev sambil berlari kecil menghampiri Brizah.
Bri pun berhenti dan berbalik badan sambil menatap mata Ikal dengan sangat dalam.
"Kenapa cemburu?" Tanya Kev sambil menahan senyum karena di tatap Bri.
"Nggak"
"Terus kenapa pergi tadi?"
Bri hanya diam tanpa membalas satu kata pun, seperti orang yang sedang melamun, dia melihat Kev dengan tatapan kosong.
Kev lalu mempetikan jarinya di hadapan Bri untuk menyadarkanya dari lamunan itu
"Why?" Tanya Kev sambil terkekeh.
Setelah tersadar dari lamunannya Bri langsung tersenyum dan menjawab "Nggak ada yang C - E - M - B - U - R - U".
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Temporary
Teen FictionIni cerita tentang seorang gadis yang sedang berlayar di lautan cinta sambil mencari pelabuhan yang tepat untuk Ia menyandarkan Kapalnya. Akankah Ia menemukan Pelabuhan tersebut? Jika Ia sudah menemukannya, apakah pelabuahan itu akan menjadi sandara...