Pada malam hari keluarga Antario sedang berkumpul di lantai satu, Mereka sedang di sibukkan dengan urusan masing - masing.
Bu Ananta sedang sibuk membersihkan Dapur yang berantakan, Pak Rio sibuk dengan urusan kantor yang tidak bisa di selesaikan di kantor, Sedangkan Dareen sedang fokus menonton film action kesukaannya sambil memakan cemilan yang ada di atas meja, Sementara Bri sedang menonton Drakor yang bulan kemarin tidak bisa dia selesaikan karena harus mengerjakan tugas dari sekolah."Deek, Kecilin dikit volume tv - nya" ujar Bri yang merasa terganggu.
"Kakak naik saja ke atas, Nonton dikamar" balas Dareen.
"Panas disana, Ac - ku rusak" jawab Bri.
"Ooh yaudah besok aku perbaiki, Insyaallah" ucap Dareen lalu mengambil remot tv dan mengecilkan volume tv.
"Serius?" tanya Bri tidak percaya.
"Iyaaaa... serius" balas Dareen meyakinkan Bri.
"Hhmmm thank you,, Muuaahh" ucap Bri sambil memeluk adiknya dengan penuh sayang dan menciumnya.
"IIIIHH NAJISSS, MAMA AMBILIN DAREEN TANAH MAU BERSIHIN PIPI" teriak Dareen setelah di cium Bri.
"LU PIKIR GUA ANJING HAA?!?" tanya Bri dengan nada suara yang agak tinggi.
"Astagfirullah jangan suka teriak - teriak!" Kaget Pak Rio.
"Iyaa maaf, salah Dareen juga Pah" balas Bri sambil menundukkan kepala.
Bri lalu langsung naik keatas dan masuk ke kamarnya, Lagi serius - seriusnya menonton drama kesukaannya, Ponselnya berbunyi ternyata dari Kev.
Bri ingin mengabaikan panggilan suara darinya tapi tidak bisa karena ponsel itu terus berbunyi, Alhasil dengan berat hati Bri mengangkat teleponnya.
"Kenapa sih?, Nelpon terus, Nggak tau orang lagi sibuk apa?" Celoteh Bri.
"Assalamualaikum" Ucap Kev dengan nada suara lembut.
"Kumsalam" Balas Bri terdengar kesal.
"Marah - marah mulu daritadi jadi kagak enak mau ngomong kan" ujar Kev.
Bri hanya diam tanpa membalas ucapan yang di lontarkan Kev.
"Hallo?, Ada orang?, Brizah?"
"Hhhmmm..."
"Yah udah deh, Nanti ngomongnya di chat aja"
"Nggak usah ribet deh jadi cowok, ngomong aja sini di dengerin juga" Ketus Bri.
"Aku chat aja, Serem kalau disini"
"YAH TERUS NGAPAIN NELPON KALAU CUMAN NGOMONG NGGAK JELAS GINI, BUANG - BUANG WAKTU SAJA KAU!!" Bri begitu marah dengan perilaku Kev seharian ini lalu menutup telpon tanpa salam
Beberapa menit kemudia ponsel itu kembali berbunyi dengan nama kontak yang sama, Bri tidak mengangkatnya hanya membiarkan lalu masuk Notif Chat dari Kontak yang sama. 'Aku diluar bukain dong jendelanya' setelah membaca itu Bri langsung membulatkan matanya dan melirik kearah jendela kamar, Lalu mulai berjalan mendekat dan membuka Gorden jendela kamarnya.
Bri bertanya kepada Kev yang ada di luar dengan menggunakan isyarat.
"Ngapain?""Bukain dulu"
Bri lalu membuka jendela kamarnya.
"Ini buat kamu, Aku cuman bisa kasih coklat dulu, Nggak sempat beli martabak soalnya...." ucapannya terhenti karena ponsel yang ada di kantong jaketnya berbunyi dengan cepat Kev langsung mengangkatnya.
"Iya ada apa?"
"......"
"Malam ini?" Sambil melihat jam yang ada ditangannya menunjukan pukul 22.15
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Temporary
Teen FictionIni cerita tentang seorang gadis yang sedang berlayar di lautan cinta sambil mencari pelabuhan yang tepat untuk Ia menyandarkan Kapalnya. Akankah Ia menemukan Pelabuhan tersebut? Jika Ia sudah menemukannya, apakah pelabuahan itu akan menjadi sandara...