Bri mulai menceritakan tentang apa yang terjadi dengannya dan Kak Kev.
"So, what happens between you and Kev?" tanya Dena membuka topik pembicaraan.
"Waktu itu pas mau pulang sekolah aku di samperin sama dia, dia kasih aku pilihan gitu 'pilih coklat kanan atau kiri' dikanan itu tulisannya aku terima, sedangkan di kiri sebaliknya" jelas Bri.
"Oh my god, that is... dia nyatain cinta gitu?" tanya Dena Kaget mendengar penjelasanku tadi.
Bri lalu menganggukan kepalanya. "Tapi parahnya dia cuman ber..." ucapannya terhenti.
"Kak, Password WiFi - nya apa?" tanya Dareen.
"Antariochek" ucap Bri malas.
"Dih, tidak kreatif buat password" ketusnya.
"Bilang langsung ke pemiliknya, jangan ngomong di belakang." ucap Bri.
"Dia cuman apa?" tanya Dena penasaran.
"Dia cuman bercanda, kesel nggak sih kamu di gituin?, mana fans - fansnya ngetawain lagi" geram Bri.
"It's okay, hhmm.. by the way kalo seandainya benar, lo terima?" tanya Dena kembali.
"Nah, pas hari itu..."
"HIYAA DOUBLE KILL"
Bri menghela napas panjang dan kembali mengobrol dengan Dena.
"Pas hari itu aku..."
"TRIPLE KILL"
Mencoba sabar dengan keadaan, Bri kembali memulai obrolan.
"Hari itu aku udah...."
"MAMPOS KAU, MENANGKAN HUUUU... YES... YES... YES..., DAREEN DI LAW..."
"WOY DIAM!!, KU BANTING HP - MU ITU REEN" teriak Bri karena tidak tahan dengan sikap adiknya.
"Iyaa.. maap - maap" ucapnya sambil melirik kearah Bri.
"Jangan marah - marah Bri cepat tua" ucap Dena sambil mengelus kepala Bri yang sudah berasap.
"Dareen... bisa dikecilin nggak volume handphone sama volume suara kamu?" tanya Dena dengan penuh penekanan di kalimat akhir.
Dareen lalu mengangguk dan berusaha menelan saliva, Ekspresi Andena begitu menakutkan. Ia mengira Andena adalah cewek yang ceria dan Friendly, tapi ternyata gadis ini memiliki dua sisi yang berbeda.
Tidak lama kemudian dari luar rumah terlihat dua pria berdiri sambil hadap - hadapan dengan tatapan yang serius, satu pria mengenakan seragam kepolisian, yang satunya lagi memakai jaket kulit khas anak geng motor.
"Anda siapa?" Tanya Pak Rio dengan nada suara yang berat.
"Keveen" jawabnya.
"Angin apa yang membawa anda datang ke rumah saya?" Tanya Pak Rio seperti mengintrogasi.
"Saya ingin meminta maaf sama anak Bapak, karena tadi saya sudah membuat dia marah." Jelas Kev sambil menunduk.
"Maaf - nya di terima, sekarang kamu pulang." ucap Pak Rio.
Kev lalu mengangkat kepalanya dan menatap bingung Pak Rio.
"Pak, saya mau ketemu sama Brizah, saya mau minta maaf langsung, saya sudah buat dia marah tadi nggak mungkin saya tidak bertanggung jawab. izinkan saya masuk Pak" ucap Kev dengan bermohon kepada Pak Rio agar di izinkan bertemu dengan Bri
Dari arah pintu rumah Dareen tertawa terbahak - bahak melihat Kev bermohon - mohon seperti itu, sedangkan Bri menatap dengan tatapan cemas sambil menggigit - gigit kuku tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Temporary
Teen FictionIni cerita tentang seorang gadis yang sedang berlayar di lautan cinta sambil mencari pelabuhan yang tepat untuk Ia menyandarkan Kapalnya. Akankah Ia menemukan Pelabuhan tersebut? Jika Ia sudah menemukannya, apakah pelabuahan itu akan menjadi sandara...