Namaku Mikey

1.2K 284 79
                                    

Mikey. Siapa sih yang enggak kenal sama nama itu di zaman sekarang, apalagi dikalangan berandalan.

Mikey adalah seorang berandalan yang berukuran pendek tapi kalau dia sudah menganggap seseorang sebagai musuh maka orang itu tidaklah pulang dengan dengan keadaan baik-baik saja.

Tapi ada satu orang berandalan di Shibuya yang tidak mengenal siapa itu Mikey, siapa lagi kalau bukan Takemichi. Takemichi terlalu memikirkan masalah dirinya sendiri dan tidak memikirkan masalah atau apa yang sedang terjadi disekitarnya.

Pertemuan Takemichi dan juga Mikey termasuk tidak terlalu baik. Karena Takemichi langsung meninggalkan Mikey dan itu sedikit tidak sopan. Tapi apakah Takemichi peduli? Tentu saja tidak kenal aja juga enggak.

Sudah dua hari sejak pertemuan Takemichi dan juga Mikey. Hari ini Ibu Takemichi meminta Takemichi membeli kebutuhan rumah di swalayan dekat rumahnya, Takemichi tentu langsung mau karena katanya kalau ada kembalian buat Takemichi.

Tapi ternyata Takemichi dikerjai oleh Ibu karena barang-barang yang harus Takemichi beli sangatlah banyak mulai dari bahan untuk masak,  peralatan mandi seperti odol, shampoo, sikat gigi, dan masih banyak lagi. Pantas saja Ibunya menyuruhnya pulang naik ojek aja.

Saat di swalayan Takemichi berusaha semaksimal mungkin agar tidak melakukan sesuatu yang ceroboh seperti salah membeli barang atau menjatuhkan barang yang dipajang.

Saat hampir semua barang sudah ada di keranjang belanja, hanya ada satu barang lagi yang harus dicarinya tapi ia tidak menemukan barang itu bahkan ia sudah berkeliling seisi swalayan tapi tetep tidak menemukan barang itu juga.

Takemichi ingin sekali bertanya pada pegawai di swalayan disana tapi melihat wajah pegawai-pegawainya yang tidak ramah membuat Takemichi mengurungkan niatannya.

Saat dia berkeliling untuk sekian kalinya. Tiba-tiba ada seseorang yang mengajak dirinya mengobrol.

"Hey, cari apa?" Tanya orang itu.

Takemichi memutar badannya dan melihat siapa yang mengajaknya berbicara. "Kau?"

Orang pendek itu menatap Takemichi dengan tatapan kesal. "Kau, kau, aku ini punya nama. Namaku Mikey." Ucapnya memperkenalkan dirinya.

"Oh, aku sedang mencari obat sakit kepala," ujar Takemichi menjawab pertanyaan Mikey diawal.

"Ahh itu... Disana-?" Mikey menunjuk ke salah satu rak. "Eh bukan, kesana...?" Ujarnya lagi sambil menunjuk rak yang lainnya.  "Ehh bukan, bukan, keknya disana." Kali ini ia menunjuk ke salah satu lorong dengan yakin.

"Kau yakin?" Tanya Takemichi karena ia sama sekali tidak yakin disana. Karena ia sudah melewati lorong itu sebanyak tiga kali.

"Aku yakin. Lagi pula obat-obatan cuman ada di lorong itu doang," jawab Mikey dengan wajah yakin.

"Hmm... Baik lah, aku cek lagi. Terimakasih." Takemichi langsung meninggalkan Mikey sendirian, tapi tanpa ia duga Mikey mengikuti Takemichi secara terang-terangan.

Mikey berdiri disamping Takemichi. "Kau mau apa?" Tanya Takemichi sambil meneliti satu-satu rak yang ada disana.

"Aku anak ilang. Aku kehilangan Ken-Chin dan juga Mitsuya," jelas Mikey dengan wajah kesal.

"Teman-temanmu kah?"

"Iya. Aku dan mereka sudah berteman sejak kecil."

"Oh." Takemichi menemukan obat yang dia cari-cari. Ternyata obat itu berada dirak paling tinggi membuat Takemichi jadi tidak melihatnya.

"Udah ketemu?" Tanya Mikey.

"Iya."

"Kalau begitu ayo pulang!" Seru Mikey dengan senang.

"Hah? Aku memang mau pulang tapi aku tidak akan pulang denganmu," ujar Takemichi dengan wajah bingung.

"Kalau begitu bawa aku pulang kerumahmu."

"Tidak." Jawab Takemichi dengan tegas.

Takemichi membuat wajah lelah selama berjalan pulang. Bagaimana ia tidak lelah orang sekarang ia berada di jok belakang motor orang yang bernama Mikey ini.

Orang yang bernama Mikey ini benar-benar tidak mudah pantang menyerah untuk menawarkan tumpangan pada Takemichi. Hingga ia merebut barang belanjaan Takemichi dari mesin kasir saat Takemichi sedang mencari uang yang diberikan oleh Ibunya untuk membayar barang-barang yang ia beli, lalu Mikey membawa barang-barang itu ke motornya.

Saat sampai di rumah Takemichi. Mikey hanya menatapnya. "Jadi... Ini rumahmu?" Tanyanya.

"Iya," jawab Takemichi sambil beranjak masuk kedalam rumah tanpa mengucapkan terimakasih karena ia merasa dirinya telah dipaksa untuk mau menerima tawaran Mikey.

Mikey dengan seenaknya ikut nyelonong masuk kedalam rumah Takemichi dengan perasaan tidak bersalah ataupun perasaan tidak nyaman.

Saat Takemichi menaruh semua belanjaan di ruang keluarga alangkah kagetnya saat melihat Mikey berada didalam rumahnya.

"Kamu mau apa?" Tanya Takemichi.

"Aku? Hmm... Aku mau numpang tidur. Karena aku sedang bertengkar dengan adik ku dan pasti dia mengunci kamarku agar aku tidak bisa tidur dikamar."

"Hah?"

"Kamarmu dimana?" Tanya Mikey dengan sambil tersenyum senang.

"Diatas. Pintu kedua dari tangga," jawab Takemichi.

Mikey pun langsung berlari kelantai dua dan masuk kedalam kamar yang dimaksud oleh Takemichi meninggalkan Takemichi dengan wajah bingung sekaligus kesal.

Mikey pun langsung berlari kelantai dua dan masuk kedalam kamar yang dimaksud oleh Takemichi meninggalkan Takemichi dengan wajah bingung sekaligus kesal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✌️!! Heyo シ

Buat kalian yang penasaran emang benar ya Takemichi tinggal di Shibuya? Nah aku itu taunya dari channel YouTube Kelas Anime di vidionya yang berjudul "BOCORAN EPISODE TERAKHIR" yang keluar publikasikan sebulan yang lalu. Untuk kebenarannya sendiri aku lupa karena di google enggak ada tapi mungkin di manganya ada tapi aku lupa ._.)"

Aku cuman mau ngasih tau kalau misalnya kalian suka dengan chapternya kalian vote kalau enggak suka jangan di vote. Alasannya karena biar aku bisa bedain mana chapter yang vote nya banyak dengan yang vote nya dikit, karena yang vote nya dikit biasanya ada something wrong di chapter itu.

Karena ini bakal jadi book terniatku jadi mohon bantuannya, agar book ini jadi lebih baik \^>^/

Different (bxb)Where stories live. Discover now