Guru No Akhlak

578 154 18
                                    

Dalam perjalanan pulang, Mikey sempat bertanya tentang ranking Takemichi dikelas.

Takemichi hanya menjawab. "Aku hampir paling terbawah dari satu sekolah."

Mikey menatap wajah Takemichi dengan pandangan bingung. "Lah ku kira kamu lebih pinter dariku! Karena wajahmu itu terlihat seperti seorang kutu buku ketimbang brandal berbeda sekali denganku."

"Maksudmu wajah menentukan kepintaran?" Takemichi berbalik menatap Mikey dengan wajah kesal.

"Yah enggak gitu. Tapi maksudku-"

"Memangnya berapa rankingmu dikelas?" Ujar Takemichi bertanya balik.

"Aku? Ohh aku mah hanya ranking satu selalu dikelas. Walaupun aku suka bolos, enggak tau pinternya otakku ini dari mana," jawab Mikey dengan santainya tapi terdengar sangat menyebalkan ditelinga Takemichi.

Takemichi mempercepat langkahnya sedangkan Mikey terus mengoceh tentang kepintarannya yang datang entah dari mana tau.

Sesampainya dirumah Takemichi, Mikey ikut masuk kedalam rumah Takemichi walaupun Takemichi sama sekali tidak mengundang Mikey.

"Ibu Takemichi. Aku pengen nasi dua piring lauknya apa aja sama aku mau teh hangat enggak pake gulanya segelas aja."

"Hahaha. Nak Mikey makannya banyak ya." Ibu Takemichi yang ada didapur hanya dapat tertawa cekikikan di dapur.

Sedangkan Takemichi yang sedang berganti baju di kamarnya hanya bisa mengutuk Mikey dalam pikirannya karena membuat sang Mama kerepotan.

Saat Takemichi turun ke ruang keluarga, ia melihat Mikey sedang makan dengan lahap saking lahapnya bagian sekitar bibirnya penuh dengan butiran nasi.

Cakep sih, tapi kelakuan kok enggak ada akhlak gitu, pikir Takemichi saat melihat Mikey yang seperti itu.

Sampai Mikey selesai makan, Takemichi sama sekali tidak ditawari makan oleh Mikey.

"Jadi, apa gunanya kamu bertamu ke rumahku?" Takemichi menatap Mikey dengan tajam.

"Hmm.... Buat numpang makan?"

Takemichi sekali menatap Mikey dengan tatapan yang tajam namun tidak lama kemudian tatapannya berubah menjadi datar.

"Oh iya. Takemichi... Mau ku ajarin pelajaran yang tidak kau mengerti?" Tanya Mikey namun tidak terlihat wajah bego ataupun wajah sombong yang ia tunjukkan melainkan wajah yang serius.

Takemichi melirik sekilas kearah Mikey yang sedang duduk disampingnya namun ia kembali menonton televisi.

Merasa diacuhkan, Mikey pun dengan nakal mencubit paha Takemichi hingga sang empunya memekik kesakitan. Lalu dengan spontan Takemichi memukul tangan Mikey dengan keras, membuat akhirnya Mikey melepaskan jarinya dari paha Takemichi.

"Heh. Dasar kepiting!" Seru Takemichi dengan nada marah sambil mengusap bagian paha yang dicubit oleh Mikey tadi.

"Makanya jangan hiraukan pertanyaanku. Aku bisa jamin kok kalau nilaimu bakal naik. Soalnya aku pernah mengajari adikku, Emma, mata pelajaran yang tidak ia kuasai dan setelah itu nilainya jadi selalu paling bagus dikelas." Mikey menjelaskan kepada Takemichi panjang lebar namun Takemichi kembali menatap Mikey dengan tatapan tidak peduli.

"Terus? Adikmu dan juga aku itu beda kelas jadi tidak mungkin."

"Kan belum dicoba. Apa kau tidak sayang dengan Ibumu?" Mikey mencoba memancing emosi Takemichi agar Takemichi menerima tawarannya.

Takemichi menghela nafasnya dengan sangat berat. "Baiklah, tapi kalau nilaiku tidak naik kau tidak boleh menumpang makan dirumahku."

Takemichi tahu betul bahwa ia sama sekali tidak bisa menolak permintaan si manusia cebol dengan mulutnya yang dapat berbicara dua kali lipat dari manusia pada normalnya.

"Okeh. Deal! Tapi kalau kamu tetap tidak bisa... Mungkin kamu yang bodoh Takemichi-." Belum selesai Mikey berbicara Takemichi sudah memukul kepalanya menggunakan remote tv.

Dan mulai dari saat itulah setiap hari Mikey datang kerumah Takemichi untuk menjadi guru pembimbingnya dalam mata pelajaran yang tidak ia kuasai. Walaupun Takemichi susah untuk mengerti apapun yang diterangkan oleh Mikey namun Mikey tetap bersabar mengajari Takemichi.

Kesabaran itu sungguh membuat takjub Takemichi sebab guru-gurunya disekolahannya tidak ada yang sesabar itu mengajari dirinya.

Hingga saat ulangan harian tiba. Takemichi mendapatkan nilai hampir paling tinggi disekolahnya hingga membuat guru-guru menyruhnya untuk mengulang ulangan harian itu sekali lagi. Walaupun disuruh mengulang, namun nilai Takemichi tetap saja bagus malah semakin meningkat ketimbang ulangan harian pertamanya.

"Nah kan bener kata aku. Nilaimu pasti naik kalau diajari oleh ku," ujar Mikey, terdapat nada sombong dalam setiap katanya namun Takemichi memilih untuk tidak memperdulikannya sebab memang kenyataannya memang seperti itu.

Namun semakin Takemichi mengabaikan ucapan Mikey semakin besar kepala juga si cebol itu.

Namun semakin Takemichi mengabaikan ucapan Mikey semakin besar kepala juga si cebol itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✌️!! Heyo シ

Berhubung lagi enggak ada teror hari ini so... Mari kita update ye kan ( ◡‿◡ )

Different (bxb)Where stories live. Discover now