__________________________
_____________________"aku sungguh minta maaf sandy. Aku gak bermaksud"
"kau tahu, aku hanya, takut merasa kehilangan lagi. Aku sangat mencintai ibumu"
Kini sandy masih terdiam setelah dua hari yang lalu mereka berdua mengunjungi mei. Dirinya sudah tak marah pada juni, ah, mungkin lebih kecewa di banding marah.
Sandy marahnya pada diri sendiri. Kenapa dia bisa berpikiran seperti itu tentang ibunya. Sialan memang.
Dia bangun dari duduknya dan berjalan berniat meninggalkan area belakang sekolah.
Tapi, matanya kini bertubrukan dengan mata seseorang, setelah sandy yang awalnya mengamati 'kegiatan dia dan dia'
Ck
April melepaskan diri dari dexter dan mendorongnya agar dia bisa turun dari meja tak terpakai itu.
"napa si?"dexter terheran dan akan memajukan wajahnya lagi tapi april menghindar ke kiri
"hai sandy"sapa april lalu melirik dexter dan mengkodenya agar berbalik badan
"san? Lo sejak kapan di sana?"tanyanya santai
Sandy berdecak dengan pertanyaan dexter. Pria itu sterlihat sangat santai sekali, seperti tak melakukan apapun di hadapannya.
"satu menit. Mungkin"balas sandy dengan melirik mereka bergantian
"gue mau ke kelas. Lo juga ke kelas, sana"ujar april
"oke. Lo juga jangan lupa masuk kelas. Bye, love you!"balas dexter lalu tersenyum dan meninggalkan mereka
"gimana tuh? dexter kayaknya tergila gila sama gue"ujar april mendekati sandy
"masalahnya sama gue apa?"
"jealous?"
"jealous. Asal lo tau, tubuh murahan lo ini, yang bikin dia menggilai lo"balasnya dengan menatap mata april sedalam lautan