HAPPY READING🧡
__________________________
_________________Δ S A N D Y Δ
Sedang asik memainkan ponselnya, Sandy mendongak kala melihat sepasang kaki putih berdiri di hadapannya. Baru saja akan memaki kalau saja itu perempuan gila yang datang bersamanya.
"Siapa?"
"Sandy? Ini gue"Sandy jelas mengerutkan keningnya meneliti gadis itu
"Ck. Irene. Lo kan temen sebangku gue waktu kecil. Si kepang dua"jelas gadis itu
"Oh. Gue baru inget"
"Gak papa. Lo sama siapa kesini?"tanyanya sambil mendudukkan diri di samping Sandy
Tapi sebelum itu terjadi, April lebih dulu nyerobot duduk di sana dengan tangan kirinya bertopang di bahu Sandy seraya menghembuskan rokoknya.
"Dia dateng sama gue kesini"
"O-oh. Pacar lo San?"
"Bukan"jawab Sandy menyingkirkan April di dekatnya
Irene tersenyum lebar lalu duduk di sebelah kanan Sandy. April lantas mendelik tak suka lalu membuang muka.
Apalagi, lama kelamaan mereka terhanyut dengan obrolan yang membuat april. apa? iri? Mungkin. Sedikit. Tapi gak jadi iri. Soalnya, mereka lagi ngobrolin masalalu. Beda kalo april. Nanti dia sama sandy ngobrolin masa depan.
Bosan. Akhirnya april melangkah pergi untuk mencari kesenangan lain, dan Sandy melihat kepergian april sekilas lalu kembali menanggapi obrolan Irene di sebelahnya.
Δ S A N D Y ΔSial
Sandy terus menggerutu selama perjalanan pulang.
"gue minta tolong buat anterin april ya san. Dia udah mabuk banget. Kalo naek mot-"
"oke. Lo bisa pulang kan?"dexter tersenyum
"gue oke. Cuma, ni cewek idiot kalo gue bawa, yang ada ngegubrak tengah jalan"dexter menyerahkan april pada sandy
Pria itu memapah tubuh april yang mabuk menuju mobil lalu mendudukannya di kursi depan.
Sandy menekan tombol panggil lalu terlihat di layar kalau orang di sebrang sana menjawab telponnya.
"alamatnya. Gue gak tau"ujar sandy terus fokus pada jalanan
"lupa san. Sorry. Jalan olahraga, blok sadewa. Area komplek mahabarata. Ada blok arjuna, bim-"
Sandy menutup panggilannya lalu melajukan mobilnya lebih cepat.
Shit. Lagi. Sandy lupa. Kan dia tahu alamat kostnya si April.
"Ah sial, pegel banget kaki gue"gumam April dengan tangan berusaha menurunkan sandaran kursi lalu meletakan kakinya ke atas dasboard mobil Sandy.
Dia yang melihatnya hanya mampu menggerutu kesal terlebih rok pendek itu berkibas centil. Terangkat sampai pinggul dan memperlihatkan celana pendek berwarna hitam milik April.