Nasi dah jadi bubur, dahlah. Mau balik jadi manusia bener juga udah gak bisa. Seperti biasa, sandy sedang berkumpul dengan teman-temannya."Sebelum sama april, mending sama yang di sini dulu. Belajar"sarannya pada sandy yang merokok sambil bermain game.
"Omongan lo say. Racun semua"ujar titan
"Kaya lo nggak pernah nganu aja tan. Liat tuh si ilyas"tunjuk aksay
"Tiap hari ibadah, terus di selipin dosa. Biar timbangannya pipti pipti apa begimana tuh? IJMJ si ilyas sama si dwicky"lanjut aksay
"Seenggaknya gue gak pernah ngajarin orang buat jadi buruk say"balas dwicky yang di benerin ilyas
"Bodo ah. Lagian sandy hepi-hepi aja. Ya kan san?"
Sandy hanya mengangguk sekilas lalu menghentikan permainannya saat ada notif. Alisnya berkedut heran lalu melirik aksay tanda tanya.
"Video baru gue. Dari si titan tadi. Lo tonton aja, biar pro"
Tanpa beban, sandy membuka file itu dan sebuah video di mulai dengan menampilkan dua orang remaja beda gender yang mengaku sebagai teman kuliah semester awal sedang di wawancarai.
Sampai akhirnya di menit-menit berikutnya mereka memulai sebuah adegan dewasa. Sandy sempat terkagum dengan wanita muda yang cantik itu. Seakan dia mengingatkannya pada seseorang, terlebih rambut panjang sedikit bergelombang pirang tapi sedikit gelap menuju cokelat itu.
April