“Ibu, ambilin sendok, dong!” pintah Fana pada Yola.
“Ma! Ini minumnya pake gula nggak?” teriak Alice.
“Kak Aga, bantuin Putri! Ini gimana?” Putri tak mau kalah dengan Fana, dan Alice yang meminta bantuan.
Hari itu rumah Sonya benar-benar gaduh. Keluarga Sonya, dan keluarga Yola sibuk menyiapkan makanan serta cemilan untuk pesta baberkyu. Putri, dan Alice mengundang banyak teman-temannya, Targa juga mengundang teman-temannya ditambah Gita, tunangan Jo, dan Fana mengundang pegawai butiknya, dan mantan kekasih sekaligus sahabat laki-laki Fana sewaktu di SMA, Zach.
“Ken, lo jangan diem aja. Bantuin!” protes Alice pada Ken yang malah asik membaca buku sambil memantau Fahmi bermain.
“Gue nggak diem aja, gue juga bantuin jaga Fahmi,” jawab Ken dengan santai.
Jam dinding menunjukkan pukul 9 malam. Keluarga Sonya, dan Yola tinggal menunggu teman yang mereka undang.
Fahmi tampak kelelahan, ia mulai terlelap di pelukan Fana.
“Bunda, Fahmi ngantuk,” gumam Fahmi yang masih setengah sadar.
“Tidur di kamar, ya?”
Fahmi menggelengkan kepalanya, “Fahmi mau ikut makan juga!”
“Kamu tidur dulu, nanti Bunda bangunin.”
Fahmi pun menurut. Ia mulai memejamkan matanya.
20 menit kemudian. Zach, mantan kekasih sekaligus sahabat Fana datang. Kemeja kotak-kotak selalu jadi andalan Zach.
“Zach!” seru Fana saat melihat sosok Zach, ia sangat senang melihat Zach bisa hadir. Sangat susah untuk bisa bertemu dengan Zach karena Zach adalah seorang guide di Jogja, lumayan jauh dari kota ini.
“Hey, Barbie girl!” Zach memeluk Fana sekilas. Ia sangat merindukan wanita mungil di hadapannya.
Targa yang baru saja melangkahkan kakinya di halaman belakang langsung menatap Zach dengan tajam, perasaan tak suka muncul pada diri Targa. Ia tau siapa laki-laki yang memeluk Fana, Zach, mantan kekasih Fana satu-satunya. Zach sangat baik pada Fana, meski mereka pernah menjalin suatu hubungan di masa lalu, Zach, dan Fana tetap akrab tanpa ada rasa canggung sedikit pun.
“Hei, Ga!” sapa Zach sambal tersenyum tipis pada Targa.
Targa hanya mengangguk, dan membalas senyuman itu.
Fana bercerita banyak pada Zach, begitu juga Zach. Fana menceritakan bagaimana pertemuannya bersama Septian, Ayah kandung Fahmi, dan berbagai hal lainnya yang dilewatkan Zach selama ini.
“Gimana sama Jeremy?” Tanya Fana setengah menggoda.
Zach tampak malu jika sudah membahas tentang Jeremy. Yang Fana dengar dari Zach, Jeremy adalah kekasih Zach. Ya, Zach mengaku bahwa ia seorang gay. Itu juga penyebab mereka berdua mengakhiri hubungan, dan semua orang tau bahwa, Zach adalah seorang gay.
Awalnya, Fana, dan Zach hanya ingin main-main menjalin hubungan. Zach hanya ingin menghibur Fana yang notabene sahabatnya setelah kehilangan Kira. Zach juga tau bagaimana perjuangan Fana untuk menyimpan dalam-dalam perasaannya terhadap Targa yang waktu itu masih bersama Cessy. Tanpa unsur apapun, Fana menerima Zach sebagai pacarnya. Zach tau jika Fana menerima pernyataannya bukan karena Fana memiliki rasa yang lebih, tapi itu memang kesepakatan mereka berdua. Zach mengungkapkan pada Fana bahwa, dirinya hanya ingin melihat Fana bahagia, Zach juga ingin mengobati luka hati Fana yang disebabkan Targa, dan Fana pun menyetujuinya. Toh, Zach memang tidak mempunyai rasa ketertarikan sedikit pun terhadap perempuan, itu bukan masalah yang besar bagi Zach, dan Fana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reality
Teen FictionSafana Safira atau biasa di panggil Fana adalah seorang Gadis berumur 23 tahun yang sudah mempunyai seorang anak, tapi Fana belum menikah, dan selalu saja gagal dalam masalah percintaannya. Fana punya 2 keluarga. Keluarga pertamanya atau keluarga ka...