note; mending kalian kasih vote, dari pada nanti cerita ini aku jadiin ebook terus aku jual, lumayan loh duitnya.
••••••
author povjennie menyamankan duduknya, dengan satu tangan yang sengaja ia topangkan pada atas meja, gadis itu juga sesekali memainkan polpen saking merasa bosan.
kepala jennie nyaris ingin menelungkup, namun sebuah tepukan tangan pada bahunya membuat jennie dengan lekas berpaling. melempar senyuman sejenak, karena barusan adalah rosé dan jisoo. mereka berdua lalu duduk pada samping kursi milik jennie.
"tumben banget sendirian? pacar lo mana?" jisoo membuka suara, bertanya.
sedangkan rosé, gadis itu tengah sibuk membaca buku. entah buku apa, tapi semenjak lonceng istirahat pelajaran pertama berbunyi, ia tak pernah lepas pandangan pada buku yang ia pegang. juga ketika jisoo mengajaknya untuk ke kelas jennie.
"lagi main basket sama bambam." balas jennie melirih.
"lo ditinggal?"
"ngga, gue yang nyuruh lisa pergi."
"lah?" dahi jisoo mengernyit heran. netranya lalu melirik kearah rosé, tapi gadis itu masih tetap tak perduli pada percakapan mereka.
"berantem?" tanya jisoo lagi.
jennie menggeleng, kebetulan tempat duduknya juga bersampingan dengan kaca jendela kelas. jennie menghembuskan nafasnya perlahan, menikmati semilir angin yang masuk dari sana, dan beralih menatap pada lapangan basket.
dari sini jennie bisa melihat dengan samar, gadis tinggi itu sedang berlari dengan memantulkan bola basket bersama bambam, sesekali lisa juga melompat lalu bersorak senang di saat dirinya berhasil memasukan bola ke dalam ring.
jennie tersenyum.
"kita ngga lagi berantem." balas jennie bergumam, tanpa menatap kearah jisoo.
"terus?"
"lisa yang tadi ngerengek, minta waktu bentar buat main basket."
"ohh gitu"
jisoo mengangguk-ngangguk seolah paham, berniat ingin memalingkan tubuh namun suara jennie memanggilnya lagi.
"soo"
"apa?"
"menurut lo, gue sama dia bakal awet ngga?"
"ngga tau sih, kenapa emang? lo mulai ragu?"
jennie tak membalas dengan anggukan, tak juga membalas dengan kata tidak. gadis itu hanya diam sebentar, sampai dirinya berbalik kearah jisoo dan tersenyum tipis.
"gue ga pernah ragu sama lisa. sekalipun dia sering bohong, gue tetep yakin sama apa yang gue rasain."
"ya yaudah? berarti lo ga harus nanyain lo sama lisa bakal awet atau ngga, kan?"
"tapi soo, gue takut."
"lo takut apa?"
"coba lo liat senyum lisa di sana."
jisoo nampak bingung sejenak, namun setelahnya ia mengikuti apa yang jennie pinta.
kini, keduanya sama-sama menatapi lisa dari jauh. memperhatikan tiap gerakan yang gadis itu lakukan, juga ketika sudut bibir lisa yang kadang melengkung membentuk senyuman.
tapi jisoo tetap tidak paham dengan apa yang jennie maksud, ia lalu menatap kearah jennie lagi dengan tatapan bertanya.
"udah, terus apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOSTALGIA - JENLISA ✔
General Fiction❝ Dunia harus tahu, ada kisah luar biasa yang pernah terjadi pada masanya. Di tahun 1996. ❞