NOSTALGIA - JENLISA ✔

9. nostalgia

14 agustus 2026.

••••••
author pov

"HAH?!! JADI BUNDA TUNANGAN WAKTU MASIH KELAS SEBELAS SMA?!!"

"karina, pelanin suara kamu."

"bunda ih serius!" gadis itu merengek, dan kembali mendudukan dirinya yang tadi sempat berdiri karena terkejut.

sedangkan gadis yang barusan dipanggil bunda itu tersenyum tipis dan mengangguk. rasanya seru sekali, mengingat kisah manis 30 tahun yang lalu, tentang ia dan lisa.

benar, semua kisah manis itu telah terjadi 30 tahun yang lalu, di 1996.

"bunda jawab dong, malah senyum-senyum." karina bersuara lagi, sedikit mencibir.

rasa penasaran yang ia rasakan saat ini benar-benar membuat karina frustasi ingin mendengarkan lagi kelanjutan dari kisah cinta kedua orangtuanya.

kedua tangannya lalu bersedekap dada, persis seperti jennie jika sedang marah. gadis yang sudah berumur sekitar 22 tahun itu lalu menatap jennie dengan tatapan tajam, membuat jennie yang ditatap menjadi terkekeh pelan dan setelahnya ia mengangguk.

"kakek langsung ngerestuin hubungan bunda, awalnya bunda juga ngga nyangka. bunda kira kakek bakal marah, tapi ngga. kakek kamu justru ketawa sambil bilang kalo mama kamu itu lucu."

"mama ga jelas banget, masa ngelamar bunda waktu masih sekolah."

"walaupun gitu, mama kamu itu orangnya ga pernah ingkar janji." jennie membalas, dirinya tersenyum.

"iya sih, aku juga setuju."

setelahnya, gadis itu mendekati duduk jennie dan langsung memberikan pelukan hangat pada jennie. rasanya dua jam lebih, mereka telah menghabiskan waktu dengan bernostalgia tentang kisah percintaan jaman dahulu.

karina tak menyangka, mama yang sering bersifat jahil dan kadang menyebalkan itu ternyata memiliki sisi manis yang mampu membuat bundanya jatuh cinta setiap hari.

dengan masih memeluk tubuh jennie, karina lalu menengadah dan menatap mata perempuan yang sangat karina sayangi, yang telah karina panggil bunda sejak kecil, dan yang telah melahirkan dirinya ke dunia ini.

"bunda, aku mau nanya deh."

walaupun sudah berumur 20 tahun lebih, namun sifat manja yang gadis ini miliki masih melekat erat jika dengan kedua orangtuanya.

apalagi karina hanyalah anak tunggal dan dibesarkan oleh dua perempuan yang selalu memberikan karina kasih sayang yang penuh setiap hari.

"iya, tanya apa sayang?"

"bunda pernah ngga sih ngerasa bosen sama mama? apalagi kan kalian bareng udah berpuluh-puluh tahun lebih."

"kamu mungkin ngga percaya dengernya. tapi jujur, bunda ngga pernah ngerasa bosen sama mama kamu."

"kenapa?"

"bunda juga ngga tau, kalo kata mama kamu sih itu karna cinta."

gadis itu mencibir, lalu melepaskan pelukannya. ia tatapi sebentar raut muka bunda yang kini sudah mulai menua namun tetap terlihat cantik.

dan dari sini karina paham. pantas saja jika mama selalu jatuh cinta dengan bunda, karena bunda tak pernah terlihat membosankan untuk selalu di pandang. bahkan di umurnya yang sekarang sudah memasuki 40 tahun lebih.

"bunda tetep cantik, kaya aku." celetuk karina.

jennie sendiri terkekeh dan mengangguk setuju, ia lalu mengusapkan telapak tangannya pada helaian rambut sang anak.