4. manja

5.3K 1K 240
                                    


Introduksi :

“NOSTALGIA” — 1996.










••••••
author pov

"saya tidak pernah larang kalian untuk pacaran di sekolah. tapi saya juga tidak akan membiarkan kalian untuk berbuat mesum di sekolah. mengerti?"

dengan kepala yang masih tertunduk, lisa mengangguk cepat-cepat. satu tangannya masih menggenggam tangan milik jennie, sedangkan gadisnya itu juga tertunduk namun dengan kedua sudut bibir yang melengkung, tersenyum lucu.

karena saat ini, lisa sedang dimarahi habis-habisan oleh pak tomo. kebetulan tadi beliau sedang berjalan-jalan ingin memeriksa kelas-kelas murid yang sudah kosong, tapi waktu sampai pada kelas lisa, yang beliau lihat justru lisa sedang memangku tubuh jennie.

tentu saja hal itu langsung mengundang amarah. membuat pak tomo menegur dengan menggebrak pintu kelas, lalu berbicara dengan tajam pada lisa.

kenapa hanya lisa? karena jennie melakukan pembelaan dengan berkata bahwa ia juga dipaksa oleh lisa. padahal tadi saja, gadis itu merengek berkali-kali untuk minta cium.

sedangkan lisa sendiri hanya bisa pasrah dan mengikuti kebohongan jennie. lagi pula ia juga takut gadisnya itu akan dimarahi, jadi yasudah. lisa mengalah, membiarkan rungunya diomeli oleh pak tomo sudah lebih sepuluh menit.

"setelah ini, kamu antar jennie pulang. ingat, jika ingin keluar rumah, ganti dulu seragam kalian. jangan bikin malu sma kita, apalagi jika sampai berbuat yang tidak baik."

"baik pak." sahut keduanya beriringan.

setelah itu pak tomo menepuk pundak lisa sebentar, dan berlalu pergi keluar kelas.

berbeda dengan lisa yang langsung menghembuskan nafas lega, jennie justru memeluk tubuh lisa dan terbahak tanpa henti di sana.

membayangkan wajah masam lisa saat dimarahi oleh pak tomo, benar-benar membuat jennie tertawa gelak dan lucu.

"kenapa sih kamu pasrahan banget?" tanya jennie.

"kamu duluan yang mulai bohongin pak tomo"

"tapi kan kamu bisa bilang yang sebenernya"

"terus ngeliat kamu dimarahin juga?"

"iya, biar kita sama-sama dimarahin."

"ngga bisa sayang."

"kamu ga tega?"

lisa menggeleng, dirinya tersenyum. masih dengan menggenggam kedua tangan jennie pada bawah sana, lisa lalu mengangkat satu tangannya untuk ia usapkan pada kepala jennie.

"bukan ga tega lagi, tapi saking sayangnya aku sama kamu tuh ya, aku ga mau ada satu orang pun yang berani marahin kamu, apalagi di hadapan aku."

NOSTALGIA - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang