Part 28. Club

1.3K 201 104
                                    

Haiiii!!!

Up cepet nih, seneng nggak?"❤

▪ Budayakan vote sebelum membaca!/ Tekan tombol bintang!❤

▪ Perbanyak komen biar makin aku semangat Up nya!❤

Happy reading!
Enjoy~

_____________________________________

Pintu taksi terbuka, menampilkan Acha yang turun dengan berseragam Liberty. Sekolah sudah lumayan ramai banyak siswa yang berlalu lalang di gerbang utama Liberty ini. Acha menguatkan genggamannya pada tali tasnya sebelum memperbaiki letak kacamatanya lalu berjalan memasuki area Liberty.

Kacamata hitam yang bertengger di hidung adalah suatu hal yang biasa di Liberty. Namun berbeda dengan Acha sebab baru kali ini ia memakai kacamata ke sekolah, entah Kayla dulu selalu atau tidak tapi Acha benar-benar kehilangan ke percayaan dirinya. Apalagi yang ia tutupi sekarang adalah matanya yang membiru.

Akibat kejadian di indoor lapangan basket kemarin baru membuat bekas di mata Acha. Semulanya hanya memang matanya yang sakit namun hari ini bekasnya telah menjadi. Matanya kirinya benar-benar menjadi membiru bagai mata panda seperti habis di tonjok massal. Asal kalian tahu, ketimpuk bola basket rasanya sangat menyakitkan.

"Uh! Sorry sorry." Ucap Acha kebablakan saat tak sengaja menyenggol lengan seseorang yang membuat bukunya terjatuh. Langsung saja Acha menunduk membantu orang itu mengambil bukunya.

"Kayla?"

Badan Acha tersentak kaget dan spontan tangannya berhenti bergerak saat menyadari bahwa orang yang ia senggol adalah Amanda.

"Tunggu-tunggu. Lo kenapa pake kacamata?" Ujar Amanda dengan senyum mengejeknya. "Itu juga ujung mata lo kok ada biru-birunya?"

Acha memejamkan matanya menahan kesal, tangan yang tadinya terbuka ingin mengambil buku kini terkepal kuat. Perlahan lahan Acha kembali menegakkan tubuhnya.

"Emang kenapa kalo gue pake kacamata? Bukan urusan lo juga kan?" Desis Acha.

Amanda tertawa. "Iyaa. Tapi gue lihat itu mata lo kenapa ada biru-birunya sih? Sini coba gue li-"

Ucapan Amanda terpotong saat Acha menepis tangan cewek itu kasar saat ingin memegang kacamatanya. "Lancang lo ya?"

"Ih, kenapa, Kay? Mata lo emang kenapa sih?" Amanda terkekeh, kekehan yang begitu mengejek.

"Bukan urusan lo!" Sentak Acha lalu ingin melewati Amanda, namun dengan cepat tanganbya di cekal oleh gadis itu.

"Kenapa kabur? Takut sama kita?" Ucap Amanda tersenyum puas, bersamaan dengan Mely dan geng nya keluar dari tempat mereka sembunyi.

Detik itu juga simrik Acha keluar. Seolah meremehkan rencana mereka yang tidak pantas di banggakan itu.

"Masih jaman main keroyokan? Nggak bisa lawan gue sendirian?"

"Yang dari pada lo? Orang yang peduli aja nggak ada! Punya temen juga cuma satu doang!" Balas Amanda sangat sengit.

Acha tak menggubris, fokus memandang Amanda dengan tatapan tajam seolah mampu mematikan lawan.

Amanda maju mengikis jarak dengan Acha dan langsung melepaskan kacamata gadis itu secara paksa. Memperlihatkan mata kiri Acha yang lebam bagai mata panda. Seketika tawa pecah dari segerombolan gadis tersebut.

Acha mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya geram. Memejamkan matanya erat menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak.

"Gue nggak punya urusan sama lo ya, Amanda. Lebih baik lo kembaliin kacamata gue sebelum lo abis!"

Secret HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang