Part 9. Tawuran

3.1K 433 53
                                    

Hai!! I'm Comback!

Up Lagi nih! Yuhuuu...


Budayakan vote sebelum membaca ya gengs!

Makasih untuk yang udah vote❤

Happy reading!

Enjoy~

_______________________________________

"Anak anak udah kumpul semua, Gar!!" Ujar Zain setengah berteriak.

Posisinya sebagai sekertaris di Kingvorez, sudah kewajiban Zain mengabsen semua anggota Kingvorez. Ini dilakukan hanya pada saat ingin memulai tawuran, tidak untuk hari-hari biasanya. Semua anggota diwajibkan hadir, kecuali anggota yang benar-benar dalam keadaan genting di perbolehkan tidak hadir.

Masalah keuangan Kingvorez, pangkat tempur setiap anggota, tingkat IQ anggota, asal beluk keluarga, jabatan orang tua, SEMUANYA ada pada buku dan komputer Zain. Bahkan daftar sehat/pengidap penyakit tertentu setiap anggota Kingvorez, Zain ketahui.

Dilihat dari kecerdasan, wajah yang tampan, derajat orang tua, bertubuh tegap, tinggi, tajir melintir, skil bela diri, plus tulisannya yang sangat indah, siapa yang akan menolak mostwanted keren seperti Zain? Apalagi jabatannya pada salah satu geng yang cukup terkenal di kalangan anak-anak muda Jakarta. Itulah KINGVOREZ.

"Bagus!" Balas Asgara. Kini tatapannya berpindah pada Deon. "Kalau lo? Aman?"

Deon mengangguk tegas. "Aman. Gue jamin semua anak-anak sekolah nggak bakal ada yang lewat situ. Gue udah share informasinya kesemua grub sekolah, bahkan grub guru juga!"

Paman Deon adalah kepala sekolah di Liberty. Kakak kandung dari ibunya. Satu satunya keluarga Deon dari orang tuanya. Jadi muda-mudah saja jika Deon melakukan semua itu. Toh, namanya juga ponakan satu-satunya, sudah dianggap anak sendiri.

"Lo emang yang paling bisa diandelin, Yon!" Ujar Asgara tersenyum, menepuk bahu Deon pelan.

Deon tersenyum manis. "Iya dong! Gue gitu loh!"

"Gitu aja bangga!" Cibir Zain.

"Yee.. Sirik aja lo! Wle!" Balas Deon menjulurkan lidahnya.

"OKE!! Kalau semuanya udah siap, kita berangkat!" Tegas Asgara berteriak. Menarik semua perhatian anggota Kingvorez.

"Gue tegasin! Yang nggak bisa maju, boleh pergi! Karna gue nggak suka anggota yang gue bawa itu malah sembunyi kalau udah didepan lawan! Itu namanya pengecut. Dan gue benci seorang pengecut!! Bagi yang gak berani, pergi dari sini! Gue nggak terima ada anggota pecundang yang mundur sebelum perang!!" Teriak Asgara tegas layaknya seorang pemimpin.

Dada Asgara naik turun, tangannya terkepal kuat sampai kukunya memutih, dan tatapannya juga sangat tajam. Deon yang ada di sampingnya sampai menciut melihat Asgara seperti ini.

Inilah sosok Asgara jika ingin menghadapi musuh. Setiap perkataan dan tindakannya betul-betul tegas. Karismanya sangat terlihat, pesonanya berkali-kali lipat dari biasanya. Siapa yang berani membangkang perintahnya, maka orang itu akan menghadapi kematian.

Secret HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang