Part 36. Night & Rain

1.1K 177 88
                                    

Haaiii!!!❤

Ada yang rindu nggak nih?❤

Kalau nggak ada juga nggak papa,

▪ Enjoy!

Tekan tombol vote sebelum membaca!❤

Kalau udah lupa alurnya bisa di baca ulang, atau baca chapter sebelumnya aja.

Pelan-pelan ya, gengs.😊

▪ Happy reading!

___________________________________

Di ruangan bernuansa hitam pekat itu terdapat sekitar 15 orang berpakaian rapi, dengan meja bundar sebagai perantara yang barisikan satu buah komputer di depan masing-masing para agen tersebut.

Wajah mereka nampak serius menatap kearah komputer dengan sesekali mendongak memandang seorang perempuan yang bertugas menjelaskan materi misi baru mereka. Perempuan itu di kenal dengan sebutan Miss Maia.

"Di Indonesia, penyendulupan dan perdagangan gelap senjata api ilegal telah mengakibatkan ancaman terhadap integritas dan teritorial, karena senjata api banyak di gunakan oleh gerakan separatis, kelompok kejahatan terorganisir, maupun pelaku kriminal lain."

Jari lentik Miss Maia bergerak, menggeser papan layar digital yang kini menjadi pusat perhatian semua agen. Di ikuti oleh penjelasannya yang belum berhenti.

"Dari hasil pertukaran informasi dan kerjasama intelegen Indonesia dengan negara tetangga, yaitu Malaysia, Filipina dan juga Thailand,"

"Di temukan bahwa kelompok-kelompok pemberontak antar negara seperti Abu Sayyaf, GAM, dan MILF telah terlibat dalam kegiatan penyendulupan senjata api di negeri ini." Lanjut Miss Maia, wanita itu nampak mengagumkan dengan setelan tuxedo merah nya.

Semuanya diam mendengarkan.

"Dalam beberapa kasus penyendulupan senjata api ilegal, para pelaku melakukan angkutan jasa melalui jalur transportasi darat dan udara."

"Namun karena adanya pemeriksaan dokumen dan barang di setiap perbatasan negara, saat ini mereka memilih dengan menggunakan kontainer yang di bawa dengan perahu motor ataupun kapal kargo dan melakukan transaksi di sekitar perairan laut perbatasan antar negara."

Ya, hal ini membuktikan bahwa lemahnya pengawasan oleh aparat keamanan hingga mudahnya eksesbilitas melalui jalur perdagangan laut.

"Dalam metode penelitian kita kali ini, yaitu pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk memperoleh suatu pernyataan kebenaran yang terjadi pada suatu realitas." Tegas Miss Maia, mata tajamnya menelisik satu-persatu anggota agen di ruangan itu.

Seorang perempuan mengangkat satu tangannya sopan, pertanda ada pertanyaan atau pendapat yang akan di ajukan. Miss Maia mengangguk singkat sebagai tanda mempersilahkan.

"Bagaimana dengan metode unobtrusive saja, Miss?" Ungkapnya menyalurkan pendapatnya. Perempuan itu bernama Hana.

Cantik. Bola mata yang bulat, hidung yang mungil tapi mancung dan bibir tipis berwarna peach. Semua yang ada pada Hana begitu enak di pandang.

"Menurut saya dengan metode ini akan lebih mudah untuk mendapatkan apa yang jadi tujuan kita." Lanjut Hana memperjelas.

Kening seorang lelaki sedikit berkerut. Penghuni tempat ini benar-benar seringkali membuat otak nya buntu. Sesusah itu ucapan mereka. Namun sebisa mungkin juga ia berusaha ingin memahami.

"Unobtrusive?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja di mulut lelaki itu--Bram.

"Unobtrusive adalah metode penelitian dalam ilmu sosial yang di lakukan dengan cara mengumpulkan segala hal nya yang akan di pelajari. Yaitu mengenai manusia dan kehidupan sosialnya." Lanjut Hana menjelaskan.

Secret HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang