Jennie berlari dengan cepat tidak peduli akan pandangan aneh orang-orang disekitar yang sedang menatapnya. Mereka pasti begitu bertanya-tanya apa yang salah dengan gadis ini. Mengapa berlarian sambil menangis tersedu-sedu.
Jennie merutuki kebodohannya sendiri. Sudah banyak orang memperingatkannya namun dia begitu naif dengan memilih mengabaikannya. Sekarang jika sudah seperti ini harus menyalahkan siapa? Pria itu yang telah menghancurkan dan merusak hidupnya? Atau malah dirinya sendiri yang sedari awal memang sangat bodoh?
Pikirannya mulai kacau dengan isak tangis yang semakin menjadi. Jennie memukuli dadanya sendiri berharap rasa sesak sedikit berkurang namun nyatanya tidak berpengaruh sama sekali.
Ingatannya pun berkelana kembali ke masa dimana dia merasa sangat bahagia. Seakan pada saat itu dunia mampu digenggamnya. Jennie pikir dia adalah orang yang paling bahagia. Dia merasa cukup dengan memiliki pusat dunianya. Tapi siapa yang tahu bahwa pada akhirnya yang ia sebut sebagai pusat dunia itu hancur?
Yah, pusat dunianya telah hancur begitu juga dengan seluruh hidupnya.***
Bugh
Hanbin menoleh ke arah sosok yang menonjoknya dengan mata nyalang.
"Hey, apa masalahmu?""Bajingan sepertimu bahkan pantas mendapatkan lebih dari sebuah pukulan!"
Hanbin kemudian beranjak dari tempat duduknya masih dengan tatapan mata yang tidak bersahabat. Ia kemudian mendorong pria di hadapannya itu.
"Bangsat! Apa maumu Taeyong!"
Tangan kanannya kemudian meraih kerah Taeyong dengan kuat.Namun Taeyong kemudian menepis cengkeraman Hanbin di kerahnya dan mendorong Hanbin balik.
"Aku tidak peduli dengan siapapun kau bermain. Tapi jangan Jennie bangsat! Aku sudah memperingatkanmu untuk jangan membuatnya menangis!"Hanbin kemudian terkejut mendengar nama yang Taeyong sebutkan. Hingga ia tidak fokus dan jatuh tersungkur setelah mendapat satu pukulan keras dari Taeyong.
"Ku peringatkan sekali lagi. Menjauh dari hidup Jennie dan jangan bawa dia lagi ke hidupmu yang rusak itu!"
Hanbin masih mencerna kalimat Taeyong dengan memegang sudut bibirnya yang terluka. Matanya mengawasi seiring Taeyong balik badan dan berlalu meninggalkannya.
"Hanbin, kau tak apa?" Ucap seorang gadis di sampingnya sembari memegang tangan Hanbin bermaksud membantunya bangun.
Hanbin kemudian menoleh ke arah gadis itu dan berkata, "Lepas!"
Ia kemudian berdiri dan berlalu meninggalkan sang gadis yang masih setia dengan senyum licik di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You - JENBIN
Hayran Kurgu"Aku tidak peduli akan segala resiko atau kekacauan yang akan ada. Yang kutahu pasti, aku hanya ingin terjatuh dan terjatuh lagi ke dalam dirimu." - Kim Jennie "Aku sudah memperingatkanmu. Namun jika kau tetap memilih untuk masuk ke dalam diriku. Ke...