Tidur Siang

1.4K 175 10
                                    

Part ini gue buat karena hari ini panas banget demi.

Siang itu cuaca sangat terik, gumpalan awan putih hampir tak nampak hingga memperlihatkan langit biru yang kelewat cerah itu membuat orang orang enggan untuk beraktivitas di bawah sinar mentari, termasuk dua pasang ibu dan anak ini. Si anak yang biasanya tak ingat waktu jika sudah menyangkut urusan bermain kini lebih memilih merebahkan diri di depan televisi sambil dibuai oleh hembusan angin dari kipas angin rumahnya. Jika bocah tengil ini saja memilih berada di rumah daripada "berpetualang" bersama teman temannya di siang hari, itu berarti cuaca memang sedang terik teriknya.

"aduh panas banget hari ini, masa ibu udah keringetan lagi. Padahal kan baru mandi"

"kencengin kipas anginnya bu tolong"

"udah ah sampe 2 aja, ntar masuk angin"

Selanjutnya jisung tak menggubris protesan ibunya, netranya sibuk memperhatikan saluran televisi yang sedang menampilkan acara masak memasak yang entah mengapa bocah itu memang lumayan gemar melihat acara masak di layar tipis televisinya.

Sedangkan sang ibu yang beberapa saat sebelumnya berlalu ke dapur kini sudah kembali membawa dua gelas besar sirup berwana jingga kehadapan jisung. Melihat bulir embun di gelas kaca itupun jisung langsung meneguk minumannya hingga tersisa setengah.

"duh, ibu bosen banget. Enaknya bikin apa ya?"

"tahu"

"hah?"

Jisung menjawab sekenannya sebab melihat olahan tahu yang diisi berbagai sayuran itu di televisi.

"ohh, mau disamain sama yang kaya di tipi buatnya?"

"iya bu terserah"

"tapi kita ga punya tahu hehe, beli dulu sana tahunya"

"yah buu, ibu aja ih aku males. Panas gini males banget keluar"

"bentar doang, nih pake payung"

"ck"

Walaupun dibalas dengan decakan malas oleh bocah 6 tahun itu, dirinya selalu teringat oleh wejangan sang ayah jika dirinya tak boleh membantah apa kata ibunya, maka jadilah ia beranjak dari tempat duduknya dengan malas dan menyodorkan tangan ke arah ibunya untuk meminta sejumlah uang.

"mana duitnya?"

"Bentar.. Nih, kembaliannya jajan aja serah"

Huh, ibunya tau sekali cara menyogok dirinya dari rasa malas. Sebelum dirinya benar benar menghadapi panas matahari luar, ia beranjak sebentar ke kamar tidurnya lalu membuka lemari pakaian hendak memakai celana pendeknya karena memang sedaritadi bocah itu hanya memakai kaos singlet serta dalamannya saja karena menggerutu gerah.

Sebenarnya sang ibu pun tak jauh berbeda dengan jisung, ibu muda itu hanya memakai kaos lengan sejari serta celana pendek diatas lutut, tengah mempersiapkan bahan bahan dapur yang sekiranya dapat dipakai untuk membuat cemilan sesuai permintaan anaknya. Ia membuka kulkas lalu mengeluarkan dua buah wortel, kol, dan bahan lainnya untuk dimasak terlebih dahulu sembari menunggu sang anak kembali membawa bahan baku utama yaitu tahu.

"ibu, kata bu mar tahunya cuma sisa segini. Gapapa?"

"iya gapapa"

"oh yaudah, aku kesana lagi ngasih duitnya"

"lah ga dikasih sekalian duitnya?"

"ngga belom, ntar aja kata bu mar"

"yaudalah, ntar aja. Bolak balik kamunya"

Bocah itu lalu menutup kembali payungnya, lalu menanggalkan kembali celana selututnya kemudian kembali berbaring di depan televisi sambil menghabiskan sisa minumannya. Baru sebentar ia merebahkan badannya, ia penasaran dengan suara suara yang berasal dari dapur tempat ibunya berada.

MIGNONETTE (KEMBANG DESA) || NOREN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang