"APA?! BENTAR LO BILANG APA TADI?!" Viona berteriak sangat kencang dan menuju meja jay. Ia menendang nya dengan keras. "JANGAN MENTANG MENTANG LO BANYAK DUIT BIBIR LO ITU BISA NGOMONG KAYA GITU KE GUE! LO PIKIR GUE CEWE APAAN ANJING!"
Semua terdiam. Satu kelas sunyi setelah viona berteriak lantang seperti itu.
Prok. Prok. Prok.
Heeseung bertepuk tangan dengan wajah memicing. "Nyali lo gede juga ya. Ck." Memegang dagu viona dan menghempas kannya ke samping.
"Menarik." Gumam jay. "Tanding basket sama gue."
"Tanding basket? Siapa takut. Ayo."
"Kalo lo kalah, lo harus jadi pacar gue. Kalo lo menang.." jay tampak mempertimbangkan taruhannya.
"Kalo gue menang, lo harus jadi pembantu gue sampai tamat. Deal?" Belum ia memberikan jawaban viona telah berbicara duluan dengan senyum jahil nya yang membuat jay semakin ingin memakannya.
"Deal." Mereka berjabat tangan. "Ntar malem jam 8 stay di lapangan basket."
"Oke."
"YANG LAIN KALO MAU NONTON BOLEH. AYO KITA SAKSIKAN KEKALAHAN SEORANG VIONA." Teriak riki yang sekarang menepuk nepuk tangannya sendiri. 'Ini bakal seru.' batinnya.
Di belakang sana clara hanya menggeleng geleng kan kepalanya. Tidak tau harus berkata apa lagi. Sepertinya dia akan menonton saja nantinya.
◕◕◕◕
"Lo beneran pacarin dia kalo lo menang?" Tanya sunghoon yang melihat jay lagi melatih basketnya untuk nanti.
"Iya. Dia tuh cerewet banget, Pengen gue diemin." Jawab jay santai.
"Hahahaha lo mau pacaran sama dia biar ga bacot lagi?" Tanya sunoo di sela tawanya.
"Iyalah. Kalo ga si ogah banget." Jay merotasikan mata nya malas.
"Bentar lagi bakal rame. Nih lap keringat lo." Jake melemparkan handuk kecil kepada jay.
"Oke thanks."
Clek.
Pintu terbuka. Di pimpin oleh viona dan di sampingnya terlihat clara yang gugup saat masuk. Di belakang sudah banyak siswa/i sekolah ini. membuntut satu persatu yang akan menaiki kursi penonton. Beberapa membawa spanduk untuk jay dan tidak banyak pula spanduk viona yang jay yakini viona pasti menyogok beberapa orang itu.
"Ck. Beneran pengen jadi pacar gue lo ya?" Jay menarik bibir nya tipis melihat viona berdiri lantang seperti menantangnya ingin bergulat.
"Pede lo. Gue mau lo jadi babu gue." Melipat kedua tangan di dada, viona menjawab santai.
"Liat aja nanti."
Viona dan jay bersiap untuk memulai pertandingan basket malam ini. Jay tampak santai karena ia sudah menjuarai basket bertahun tahun. Ini hanya permanan kecil.
Priiitttt!
Peluit di tiup itu menandakan permainan bermulai. Bola di lambungkan ke atas.
Zreep.
Jay melompat dan mendapatkan bola itu. Viona tidak menyerah ia mengejar bola yang berada di tangan jay. Jay memantul mantulkan bola nya beberapa kali dan memainkan viona yang tengah bingung harus berlari ke arah mana.
Bughh.
1:0
Bola berhasil masuk ke keranjang. Menaikan bibirnya tips dan berjalan mendekat ke viona. "Selamat jadi pacar gue viona."
"Gabakal." Gumam viona.
Permainan di lanjutkan sesekali viona mendapat kan bola tetapi selalu berhasil di rebut oleh jay sangat mudah.
2:0
"Udah gue bilang, Lo bakal jadi pacar gue." Sungguh. Viona muak mendengar kata itu. Ah ini salah nya kenapa meng iyakan ajakan seorang jay yang memenangkan basket beberapa kali tingkat negara. Dia bodoh. Viona bodoh.
"WOY LO KE SINI MAU BENGONG DOANG?" Tanya jay yang telah memegang bola basket itu.
"Bacot lo." Melihat jay sinis. Dan segera berlari untuk mendapatkan bola nya kembali.
"Hahaha."
3:0
"?!" Jay melompat dan memenangkan pertandingan malam ini. Peluit berbunyi dan mengumumkan kalo pemenangnya jay.
Viona berdiri kaku. 'mampus gue' batinnya.
Jay mendekat dan melebarkan senyum nya. "Permainan lo jelek banget hahahaha tapi gue akui nyali lo terima tantangan gue."
"mulai malam ini selamat jadi pacar nya jay park, viona lee."
~
*jay pas ngetawain viona kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The august [✓]
RomanceSuatu kenyataan yang mempermainkan mimpi, hingga membawa satu wanita yang terjerat bertahun tahun antara kenyataan dan impian. - e.