Viona telah sampai di sekolah. Menunggu jay yang sedang meletakkan motornya di parkiran. "Ayo."
"Lo kenapa si make repot repot jemput gue segala? Ga perlu kali." Viona mengomel sembari melipat tangannya ke dada.
"yakan gue pacar lo? Gue harus jadi pacar yang baik." Jawab jay bangga.
"DIH?!! Sejak kapan jay park ini bisa mikir kya gitu."
"Udah deh gausah bacot lo, masih pagi." Memutar bola matanya malas. Ini sepertinya dia salah strategi deh, bukannya viona diam malam makin jadi.
◍◍◍◍
"Clara kemana yaa aduh." Gumam viona yang sekarang sedang spam chat ke line clara. Handphone nya aktif tetapi dia tidak menjawab pesan dari viona satupun.
"Woy cupu."
Bukk.
Awalnya viona tidak mengubris tetapi heeseung melemparnya pakai sepatu. "Lo gila ya?" Viona mengambil sepatu itu dan kembali melemparkannya.
"Ya lagian lo gue panggil ga liat. Tuli lo ya?" Heeseung mengambil sepatunya, ia memakainya kembali.
"Gue ada nama."
"VIONA LEE." Heeseung berteriak mengejutkan satu kelas.
"Apa?!"
"Clara mana?"
"Lagi otw kayanya." Jika ini pertanyaannya bagaimana viona bisa menjawab? Dia saja tidak tahu di mana sahabatnya itu saat ini.
"Bentar lagi guru masuk, masa baru otw si?" Ya harusnya begitu. Tetapi viona harus apa? clara tidak menjawab chat maupun telponnya.
"Ya mana gue tau. Dia ga balas line gue. Udah gue telfon juga ga di angkat."
Heeseung melihat anak satu kelas nya satu per satu, semua telah datang kecuali.. "eh." Heeseung menyadari sesuatu. "Sunghoon kemana jay?"
"Ha? Gatau gue, katanya tadi bakal telat dikit." Jay menjawab tanpa melihat heeseung.
Saat ini jay,jake,sunoo,riki,jungwon sedang bermain permainan yang bisa di mainkan per team. Mereka sangat berisik mengumpat satu kebun binatang.
"Lo ga mandi? Bau bangke." Jungwon menutup hidungnya, ia menatap riki aneh.
"Sembarangan lo." Riki menoyor kepala jungwon ke depan. "Lo kentut ye jay?"
"Kok gue jing?!"
"WOY ANJENG MUSUHNYA DEPAN LO BANGSAT" Teriak jake kepada temannya yang sepertinya akan berdebat karena bau.
Yah seperti itu lah mereka..
◍◍◍◍
BUGH.
"Aw" lutut clara jatuh duluan ke tanah yang mengakibatkan lututnya sedikit berdarah. "Kunci nya di mana?"
"Di bawah batu deket pot bunga itu." Sunghoon menunjuk satu pot dari luar pagar.
Clara mencari kunci itu. Dan benar saja kuncinya ada di bawah batu. "Cepet masuk. Ntar ketahuan." Pagar kebuka dan sunghoon memasukan motornya.
"Gue ke parkiran dulu. Lo duluan aja ke kelas."
Clara mengangguk cepat dan segera berlari ke kelas. Untung dia kelas 12 jadi tidak perlu menaiki tangga.
"WOYYY LO KEMANA AJAAAAAA." Viona setengah berlari ke clara dan memeluknya. "HEH KOK LUKA?! SUNGHOON PASTI YA?! MANA DIA!" viona berteriak sekencang kencangnya.
"WOY BACOT BANGET SI!" Jay meneriaki viona dari pojok kelas.
"Berisik lo." Sunoo bahkan melihat viona sinis.
Viona tidak menghiraukan dia masih menunggu jawaban clara yang sedang bingung di tempatnya.
"Engga gapapa guee jatuh di belakang tadi." Clara memasuki kelas dan menaruh tas yang ia gandeng dari tadi.
"Ayo ke-"
Tringggg.
Bel berbunyi. Tidak itu bukan bel untuk memasuki kelas. "SELURUH MURID DI PERSILAHKAN BERKUMPUL DI LAPANGAN UTAMA SEKARANG." Suara ketua osis terdengar sangat lantang.
"AH SIALAN NGAPAIN LAGI SII." Jungwon sedikit ngomel karena ia sedang bermain dengan game nya.
Satu per satu murid di kelas keluar dengan tidak sabar. "Lo gapapa?" Satu kalimat lembut terdengar di telinga clara.
"Eh hai hee. Gapapa kok hehe." Jawab Clara cengengesan.
"Abis pengumuman ayo ke uks. Gue obatin gaada penolakan." Heeseung berlalu dari sana menyusul teman temannya yang sudah sampai di depan.
'aneh.' batin clara.
"Lo pergi sama siapa?" Mereka mulai berjalan ke lapangan utama dengan murid yang masih tertinggal di kelas belakang.
"Sunghoon." Clara menjawab singkat.
◍◍◍◍
"BEBERAPA HARI LAGI 17 AGUSTUS, SAYA MINTA SELURUH KELAS MEMBERSIHKAN KELASNYA DAN MEMASANG TEMA 17AN. KITA AKAN MENGADAKAN LOMBA KELAS TERCANTIK. SATU KELAS AKAN MEMENANGKAN HADIAH YANG TELAH DI PERSIAPKAN PIHAK SEKOLAH.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
The august [✓]
RomanceSuatu kenyataan yang mempermainkan mimpi, hingga membawa satu wanita yang terjerat bertahun tahun antara kenyataan dan impian. - e.