07. Boy friend ?

302 50 6
                                    

Mereka memakai dua mobil. Mobil heeseung berisi clara, sunghoon, riki, dan sunoo. Di mobil jay berisi viona,jungwon,jake. sepertinya perbelanjaan kali ini di bayari oleh jake/jay. Sebenarnya tadi udah di kasih uang oleh bendahara dan list apa saja yang harus di beli. Tetapi jay hanya menerima list nya dan tidak mengambil uang nya. Dengan bilang "lo mau jatohin harga diri kita?" Ya terserah saja..

"Clara duduk di depan." Heeseung membukakan pintu mobil yang akan clara masuki.

"Hm, gue rasa lo sakit hee." Clara masuk dan menutup pintu mobil itu.

Heeseung masih berdiri bingung ia segera berlari memutar dan masuk melewati pintu sebelahnya. "Sakit? Engga gue ga sakit tuh." Jawab heeseung sembari memakaikan sabuk pengaman kepada clara.

"Jiwa lo di jual ayah lo ya?"

Satu mobil tergelak bukan main. "Kok lo bisa mikir gitu si? Hahahahaha." Tanya heeseung masih dengan tertawanya yang keras.

"Capee gue capee." Riki tertawa sangat kuat sehingga suaranya tidak terdengar lagi.

Sunoo dan sunghoon pun begitu. "Sakit perut gue hee." Keluh sunghoon memegang perutnya.

Wajah sunoo sudah memerah saat ia mulai tertawa. "Clara otak lo perbaiki dulu deh."

"Ya lagian tiba tiba banget. Sikap lo ke gue.. ga salah?" Clara memutar bola matanya malas. Kenapa di tertawai si?

"Kenapa? Kaget? Lo mau liat heeseung yang terus manis kaya gini kan?" Heeseung sedikit tersenyum kepada clara di sampingnya.

"Ga. Terlalu manis sakit gigi gue."

◍◍◍◍

Clara tidak berjalan ia duduk di troli yang di dorong oleh heeseung. Sebenarnya tadi clara hanya ingin berjalan normal tetapi tiba tiba heeseung menggendongnya dan mendudukannya di dalam troli dengan bilang. "Lo sakit duduk yang tenang aja di sini." Huftt.

Mereka mencari beberapa barang yang sudah di list bendahara kelas. Dan mencoret yang telah di beli. "Ihhh heeseung! ambilin jajan ituuu." Tunjuk clara ke salah satu yupi berbentuk daging.

"Nih." Heeseung memberinya dua bungkus.

"Boleh makan sekarang ga yaaa. Bm banget dari beberapa hari yang lalu." Tanya clara yang sangat ingin membuka yupi itu sekarang juga.

"Boleh."

Creek.

Heeseung merampas yupi itu dan membukanya. Mengambil satu terus memakannya. "Oh! Ada coklat di dalamnya."

Clara terlihat seperti anak kecil yang kesenangan. Hanya karena yupi. "IYA KANNN! LIATT" clara memakan setengah dan memencet coklatnya keluar.

"Hahahaha lucu banget siiii." Heeseung mengacak rambut clara gemas.

Di kejauhan seseorang berdecih. Sunghoon menatap kedua manusia itu dengan tatapan sinis. "Cih. Kenapa dia tiba tiba sok akrab gitu?"

◕◕◕◕

Semua telah di beli. Heeseung juga menelfon ketua kelas untuk memberitahu ke semua murid kelas nya untuk pulang dulu. Lalu ke sekolah lagi sekitar jam 11. Sekolah pasti sepi. Semua pasti sibuk.

"Turuninnn." Clara merentangkan kedua tangannya ke pada heeseung yang terlihat gemas dengan clara.

"Gue makan lo boleh ga si." Tanya heeseung sembari menggendong clara pelan. Dia tidak menurunkannya clara masih di gendong heeseung, seperti bayi yang sedang berbelanja bersama ayahnya.

"Ih kok ga di turunin? Turuninnnnn." Clara merengek menggerakan kakinya ke belakang dan depan.

"Iya iya bawel." Heeseung memeluk sekilas lalu menurunkannya dengan perlahan.

"Modus lo ye." Viona menatap heeseung sinis.

"Bodo." Heeseung berjongkok dan memakaikan sepatu clara. "Angkat kakinya."

"Sumpah. Jiwa lo beneran di jual ya? Ini gue bisa sendiri." Clara memakai sepatunya cepat dan segera berdiri.

"Iya. Ayah gue bilang biar lebih kaya." Jawab heeseung asal.

"Gila."

◕◕◕◕

Mereka mampir ke resto sebentar dengan clara yang masih di gendong oleh heeseung. Jangan menyalahkan clara ini yang memaksa heeseung.

Setelah itu mereka kembali ke sekolah dengan belanjaan yang sangat banyak. "Sekarang gue tau. Jika kita belanja ngajak jake atau jay bisa bisa di beli satu mall. Gila di angkut semua ini sebanyak ini apaan bae." Clara yang mengomel dari punggung heeseung.

"Hahahaha mereka emang gitu. Udah santai aja." Heeseung masih terkekeh dengan perkataan clara.

"HAI GAISSSS." Viona memasuki kelas dengan menyapa semua temannya yang sudah berganti baju dan mulai membantu mereka yang membawa semua belanjaan itu.

"Geser geser orang cakep mau lewat." Riki berjalan centil ke dalam kelas dan mulai membuka handphonya. Berkeliling sembari mengatakan " gue handphone baru ni boss."

"Dih, cakep lo?" Tanya sunoo melirik riki aneh.

"Ciaelah tampang gitu doang belagu." Celetuk heeseung.

"Nyenyenye." Riki memutar bola matanya malas. "Padahal gue ga nyenggol mereka kok mereka emosi." Gumamnya.

"Paan?" Tanya sunoo yang mendengar gumaman riki sayup sayup.

"Kaga kaga." Riki menggeleng gugup.

Ketua kelas berdiri, semua yang ada di kelas sedang membongkar satu persatu barang yang di bawa oleh heeseung DKK. "Hah kok ada yupi?"

"Oh itu Punya cewe gue."

~

The august [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang