"HAH?!" Satu kelas berteriak kaget.
"Maksud gue punya clara." Heeseung menunduk agak malu dengan perkataan yang dia katakan beberapa detik lalu.
Bagaimana bisa dia sesantai itu? Ketahuilah jantung clara saat ini hampir copot. "I-itu punya gue." Clara mengambil yupi itu dari tangan laki-laki yang memegangnya.
"Yaudahh kalo gitu semuanya tolong kerja samanya ya. Besok mulai penilaian jadi kita harus selesai hari ini juga. Tolong bantuannya semua." Ketua kelas memberi arahan sedikit lalu membungkuk sopan.
Semua mengangguk semangat. "Kelas kita harus menang. Gila aja kelas yang isinya cogan semua kalah." Melipat kedua tangannya dengan bangga.
"Jiakhh jamet lo." Riki terkekeh kecil. "Gue doang di sini yang ganteng."
Bukk
Heeseung melempar riki dengan buku. "Mau mati muda lo?" Lirik heeseung sinis.
"Hahahahah kicep lo." -sunoo
"Diam." -riki
Yang melihat hanya menggelengkan kepalanya. Ya itu sudah biasa menjadi tontonan mereka sehari hari. "Clara." Panggil heeseung singkat.
"Apa?" -clara
"Lo cantik." -heeseung
Clara diam sejenak. Mencoba mengerti kata kata yang di berikan oleh heeseung. Ini pujian? "Hahaha bisa aja."
"Beneran."
"Mau apa lo? Cepet." Clara yang masih tidak percaya jika kata kata semanis itu keluar dari bibir seorang lee heeseung.
"Hehehehehe. Sebenarnya gue mau jawab 'mau lo' biar lo baper, tapi beneran claraaa gue gabisa jawab soal mtk anjir. Nih liat, kerjain donggg." Heeseung menggaruk lehernya yang tak gatal.
"Iya, bentar gue kerjain." Clara mengambil buku yang di perlihatkan oleh heeseung. "Ah ini mah berapa menit doang kelar."
"Yaudah lo kerjain itu, gue bantuin yang lain." Clara mengangguk cepat sebelum ide gila dari jiwa heeseung yang ini akan membuatnya lebih gila lagi.
Seluruh murid bekerja, semua nya saling membantu. Ada yang menggunting origami,ada yang mulai menempel nempelkan sesuatu,ada yang sudah menyangkutkan bendera ke seisi kelas dan lain sebagainya.
"Aduh. Cape gue." Sunoo merebahkan tubuh nya di atas meja.
"Woy anjing kerjain, enak aje lo rebahan." Sunghoon melempar sepatu kepada sunoo.
"Sialan baru juga istirahat." Gumamnya kecil. "Iya iya ah bawel lo."
...
Seseorang berjalan ke arah jay. "Apa? Butuh duit? Noh ambil." Jay memberikan card nya kepada viona.
"Dih?! Pede lo. Orang gue mau nyuruh lo nyangkutin ini. Noh taro situ tuh." Viona menunjuk atap pojok kelas yang masih kosong.
"Lo mau gue nuruti perintah lo? Mak gue lo?" Tanya jay yang menaiki satu alis.
"Lo mau gue gampar?" Viona menaiki tangannya ingin menampar jay. "Gausah bacot lo. Pasang aja cepet."
"Iya iya. Lo sehari aja ga serem ga bisa ya."
...
"LAH HEE? KOK LO TARO SANA SIII?" Seorang wanita berteriak kepada heeseung.
"Kelas ini punya gue, jadi apapun yang gue lakuin ya terserah gue." Clara datang lalu menoyor kepala heeseung kedepan.
"Yeeee. Enak aje, gabisa gabisa ini di pasang di situ." Tunjuk clara.
"Ih kok di toyor? Udah mtk nya? lo main noyor noyor kepala gue?" Seru heeseung emosi.
"Udah." -clara
...
"Woy jungwon, taro ini sana dong. Dan ini di situ, terus ini si situ." Tunjuk clara ke berbagai tempat.
"Gausah sok ngatur lo." Jungwon menatap clara sinis. "Apa? Ngajak berantem? Ayo.
"Dih aneh. Dia cuma nyuruh lo nempelin itu lo malah jadi gila." Celetuk heeseung yang memutar mata malasnya.
"Iya iya." Jungwon berdiri lalu mengambil semua yang clara maksud tadi.
....
"Gue ada saham 20% lo mau?" Jake bertanya kepada jay yang lagi membersihkan meja.
"Lah? Tiba tiba?" Jay menatap jake aneh. "Tapi ya boleh si, besok bawa aja suratnya."
"Yaa besok gue bawa." -jake
Jake menepuk pundak clara pelan. "Nih buat lo." Jake memberikan beberapa cemilan.
"Widihh dalam rangka ape nih." Tanya clara yang akan memeluk semua cemilan itu.
"Kaga dalam rangka apa apa." -jake
"Jake, gue pinjem duit lo dong." -murid 1
"Mau minjem? Yakin bisa bayar?" Jake bertanya kepada laki laki di depannya.
"Yakin, lagian ga banyak kok." Laki laki laki itu mengangguk kukuh.
"Yaudah nih. Kebetulan gue ada uang cash." Jake memberikan beberapa lembar.
"Thanks. Gue ganti besok." Seru laki laki itu.
"Ya santai aja. -jake
....
"Di masa depan gue bakal jadi apa yah? Pasti gue kaya raya sih kaya jay." -murid 1
"Hahaha. Mimpi lo?" -murid 2
Sunghoon yang mendengar itu tertawa lalu berjalan mendekat. "Masih bagusan kaki gue dari pada masa depan lo."
Viona yang lewat melotot kaget mendengar itu. "Ga sopan bangsat." Viona memukul kepala sunghoon dengan buku.
"Sakit anjing." Sunghoon memegang kepala nya yang di pukul oleh viona.
"Gausah kasar kasar lo sama pacar gue." Jay datang lalu menarik viona ke belakang tubuh nya.
"Lah? Dia yang kasar duluan sama gue."
"Dia gabakal gitu kalo bibir lo bisa di atur."
~
KAMU SEDANG MEMBACA
The august [✓]
RomansaSuatu kenyataan yang mempermainkan mimpi, hingga membawa satu wanita yang terjerat bertahun tahun antara kenyataan dan impian. - e.