"Menghindari masalah adalah jalan ninjaku. Karena percuma aku berdebat dan melawan jika pada akhirnya aku selalu mengalah dan merasa kalah, bahkan bimbang untuk melangkah karena aku masih bergelung dengan rasa takutku."
– Park Winter, Apricity 2021 –
❄️🌞❄️🌞
Keduanya masih berjalan bersama diiringi oleh keheningan. Serta malam ini terpaan angin tidak seperti biasanya. Hawanya lebih dingin dari hari lalu, menembus ruas kulit Haechan terasa merinding. Dan, kini dia berjalan dengan seorang gadis yang persis seperti hantu. Atau jangan-jangan Winter yang sedang berjalan dengannya ini hantu?
Haechan meneguk salivanya lalu melirik Winter. Masih sama, tatapan tanpa kehidupan tersorot dari matanya. Bahkan, Winter seakan tidak menganggap dirinya ada di sampingnya. Bulu kuduk Haechan meremang.
"Win? lo Winter yang gue kenal kan? lo bukan setan kan?"
Deg!
Gluph!
Winter menolehkan kepalanya sambil menghentikan langkahnya. Tatapan tajam nan menusuk.
Deg deg deg.
Haechan ikut menghentikan langkahnya, "Win lo bukan setan kan?" tanyanya sekali lagi memastikan.
"Kok serem ya," batin Haechan karena selain wajah Winter terlihat menyeramkan, wajah itu juga terlihat pucat.
Winter yang geram menyiku tulang rusuk Haechan dengan keras. Membuat sang empu mengerang kesakitan. Hal itu memang sengaja Winter lakukan, karena Haechan yang kurang ajar mengatainya seperti hantu.
"Lo ngatain gue setan!" decak Winter geram.
"Nah, kalo gini kan gue jadi ngga mikir aneh-aneh." Haechan terkekeh sambil mengelus tempat Winter menyikunya tadi. "Makanya jangan diam aja kalo di tanya. Muka lo selain kelihatan kusut, kelihatan menyedihkan juga tau." Lanjutnya masih diiringi kekehan kecil.
"Jangan macem-macem lo." Peringatnya ketus.
"Lo lagi ada masalah ya? kayaknya muka lo sedih gitu? kan Winter yang gue kenal mukanya dingin, datar dan judes. Hari ini, eh malam ini... yang gue lihat Winter dengan wajah penuh kesenduan."
Winter berdecak, "gue ngga kenapa-kenapa. Gak usah sok tahu dan gak usah kepo. Ini gue emang lagi ngga enak badan aja." Ujarnya ketus, dia bohong karena memang dia sedang dalam kegalauan.
Haechan hanya mengerutkan keningnya, "engga mungkin kan lagi ngga enak badan keluar malam-malam gini? sendirian lagi. Pasti aja yang dia sembunyikan." Batin Haechan dengan perasaan yang sama seperti tadi sore, saat pulang sekolah. Dia sampai sekarang masih penuh keingintahuan tentang hidup Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apricity || Winter Feat Haechan
ФанфикHargai karya orang lain! Jangan jadi plagiat! Cuma dunia cerita BUKAN dunia nyata! Bijaklah dalam membaca! 🌞❄️🌞❄️ Apricity adalah kehangatan matahari di musim dingin. Seperti hangatnya seorang Haechan, yang ingin memberikan sinarnya untuk Winter...