Yazz double up beneran nih kuy, wkwk. Happy reading ya, Yeorobun!
🌞❄️🌞❄️
Haechan dan Jaemin berlarian menuju UKS kala mendengar Winter jatuh pingsan.
"Winter mana?" tanya Haechan pada Giselle yang duduk di kursi yang ada di luar bilik pesakitan ranjang Winter.
Giselle mengedikkan dagunya, ke arah ranjang di balik kelambu di depannya.
Haechan pun segera membuka kelambu, dan mendapati wajah Winter yang tertidur pucat.
Sementara Jaemin berbicara sejenak kepada Giselle sebelum menjenguk Winter, menyusul Haechan.
"Winter pingsan karena apa Sel?"
"Dia kayaknya ngga bisa ikut dalam drama, tapi kalau dia sadar gue harap dia tetep ikut dalam ngisi lagunya."
"Kayaknya bukan itu deh jawaban dari pertanyaan gue."
Giselle menghela nafas. "Gue ngga tau kenapa dia kayak orang kesetanan pas baca naskah drama nya."
"Tentang bully kan? yah, Yiren kurang kerjaan banget bikin cerita kayak gitu. Kenapa ngga Romeo-Juliet atau Putri Tidur kan bisa, atau engga Cinderella kan bisa? Ngapain dia nulis skrip kayak gini juga."
Giselle hanya angguk-angguk. "Atau dia punya trauma mungkin? tentang bully?"
Jaemin yang berpikiran positif menjadi negatif. "Lah iya juga sih."
Haechan keluar, lalu menimbrung pembicaraan. "Ada apa nih?"
"Jadi... Winter pingsan gegara baca naskah tentang bully."
"Bully?" Haechan terperangah. "Lah gue kira naskah nya bakal kek Cinderella atau ngga putri tidur aja, lah ini..."
"Iya Chan. Apa gue sama Lia nanti yang ganti naskah dramanya. Siapa tahu sehabis di ganti Winter mau ikut."
Timbul pertanyaan dari dalam diri Haechan. Apa mungkin Winter punya ketakutan tersendiri dengan bully? apa gadis itu pernah menjadi korban bully?
Karena Haechan tak menjawab pertanyaan Giselle. Giselle menendang kakinya, membuat dia memekik kesakitan.
"Gimana? apa gue aja yang buat naskah baru? masih ada waktu kok. Hari ini kan hari Rabu, sedangkan acaranya masih minggu depan, hari Sabtu. Jadi masih banyak waktu untuk latihan. Sebisa mungkin entar malem gue selesaikan buat naskahnya."
"Boleh tuh. Mending Romeo-Juliet, biar gue sama Winter bisa berdekatan."
Haechan langsung menoyor kepala Jaemin. "Asal ngomong aja lo."
"Hehe." Cengirnya.
Giselle hanya geleng-geleng kepala.
🌞❄️🌞❄️
Haechan dkk, beserta siswa-siswi panitia dari kelas yang lain saling bergotong royong, membersihkan ruang kesenian, mengangkat beberapa papan, membawa dan menata kain-kain untuk penghias panggung, dan beberapa yang lain menggotong kursi kursi penonton yang baru di ambil dari gudang penyimpanan.
"Chan, istirahat dulu ya kita. Gue bener bener udah capek banget." Keluh Chenle, yang mendapat anggukan oleh semua kawannya, kecuali Haechan.
Haechan juga lelah, lalu menghela nafas. "Istirahat dulu aja ngga apa-apa man-teman." Seru Haechan. Sontak semua yang ada di ruangan itu bersorak gembira dan berhamburan keluar kelas menuju kantin atau tempat yang akan mereka gunakan untuk istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apricity || Winter Feat Haechan
FanficHargai karya orang lain! Jangan jadi plagiat! Cuma dunia cerita BUKAN dunia nyata! Bijaklah dalam membaca! 🌞❄️🌞❄️ Apricity adalah kehangatan matahari di musim dingin. Seperti hangatnya seorang Haechan, yang ingin memberikan sinarnya untuk Winter...